Jumat, 17 Juli 2020

Saat-saat Wapra Dulu 2 (selesai)

Setelah itu, mereka memberi clue, kalo ada petunjuk yang tersembunyi, bisa dicari di lingkungan sekitar. Kami pun memasuki kelas orang wkwk bebas cuy, seneng banget berantakin semuanya✌🏼. Kami menemukan petunjuk itu di kolong meja, lemari, pot bunga, dan bagian pohon.

Setelah semua clue selesai. Kami berlari sampai ke ujung Sekolah. Di sana udah ada kakak-kakak pramuka lagi, mereka pun mencoret muka kami dengan tanah basah dekat toilet itu:')

Lalu kami diberi aba-aba untuk menaiki bukit sekolah. Setelah sampai, mereka menyuruh kami untuk menutup mata dan menyendokkan cairan ke mulut kami dan harus ditelan. Ya wajarlah, ada yang mual juga. Karna rasanya kayak anyir entah itu campuran telur, bawang, atau apa-.-

Lalu ada sebuah ember yang berisi cairan tanah liat, entah udah dicampur terasi jadinya kayak bau banget. Kami harus mencelupkan muka ke situ, oh my.

Setelah itu ada seperti genangan air yang bercampur tanah, kami diperintah tiarap sambil jalan di situ, di atasnya ada kayak susunan tali rafia yang ga boleh dikenai.

Setelah itu syukur selesai deh. Oh ya karna kebersamaan kami ga dibolehin ganti baju, harus tetap pake baju olahraga yang udah kotornya ga tau dibilang lagi. Kami pun membersihkan bagian luar baju luarnya saja yang bisa dibersihkan. Wkwk untung ga masuk angin, kalo kata orang terdahulu. Tapi, serius masuk angin itu gimana ya? Ada yang pernah ngerasain?🤭😂

Setelah itu, ada lomba membuat Kuwah pliek U dong, makanan khas Aceh. Ku ga kebagian jadi ga tau gimana rasanya, yang jelas kelas kami ga menang. Di samping penampilan yang ga begitu meyakinkan, ada yang bilang ntah kenapa rasanya hambar, wkwk.

Oh ya kusuka ada kakak Pramuka yang punya kulit sawo matang dan senyuman manis. Sambil memetik gitar ia menyanyikan lagu Lapang Dada-nya Sheila On Seven.

"Kau harus bisa.. bisa.. berlapang dada~
Kau harus bisa.. bisa.. ambil hikmahnya~"

Ya, karna kebetulan aku juga lagi euforia dengan lagu-lagu SO7 saat itu. Sayangnya kakak itu beda sekolah dengan kami, hiks😢

Setelah lomba membuat Kuwah Pliek U  Ada lomba memasukkan air ke dalam botol, kemudian mengoper tepung dengan tangan. Mendadak kayak acara 17-an, jajaja.

Karena lomba itu lah kelas kami menang. Setelah semuanya selesai ada sedikit kejutan kecil. Seorang kakak Pembina memarahi anak didiknya. Kakak pembina itu menampar seorang kakak laki-laki. Kami yakin, tamparan itu tidaklah main-main.

Ternyata, mereka melakukan itu untuk seorang murid baru perempuan. Jadi gini, nah jadi gitu :v *plak* eh 'j kidding say.

Jadi, kakak pembina itu bilang, "Kenapa kamu ngasih bunga itu ke adik kelas!? Kamu tau kan itu bunga l*nte (latar)!?"

Fyi, bunga dari rumput belulang itu lho, yang menempel di baju kita kalo kena dia. Sementara, teman kami itu, you know lah dia nangis.

Dan ada kakak pramuka lain yang rekam juga saat itu. Eh, tiba-tiba hayoo tiba-tiba apa coba? ✌🏼._.

"Happy birthday to you.. happy birthday to you.. happy birthday, happy birthday, happy birthday to you.."

Yups, ternyata teman kami yang dikasih bunga itu ultah, guys. Sontak kami pun tercengang bercampur heboh juga. Dan terjadilah aksi siram-siraman air terasi tadi, alhasil kami lari ga tentu arah buat menghindari. Kan ga lucu kalo kena cairan tu lagi.

Selepas itu, kami diberi aba-aba untuk berbaris lagi. Untuk yel-yel:

Bukan karna topinyaa ku jadi pramuka~
Bukan karna dasinyaa ku jadi pramuka~
Bukan karna bajunyaa ku jadi pramuka~
Tapi karna jiwanya~
Hoooo ... 8x

Siapa bilang kita tidak berani~
Mengguncangkan dunia dan samudera~
Belajar berlatih itu misi kami~
Baju coklat² kebanggan kami~
Hoooo ... 8x

Dan berakhirlah saat² Wapra ini, ditutup dengan ucapan kakak pembina. "Hati² dalam perjalanan pulang kalian.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar