Jumat, 03 November 2023

Victims Of Love - Abul Hamid Abid al-Maslamani

Kebahagiaan sejati dapat kamu peroleh dengan berlindung kepada Allah dan bertadharru' kepada-Nya. Dirikanlah shalat malam agar Dia mengangkat kesedihan dan kesulitan dari dirimu, mengobati lukamu, serta menghadirkan ketenangan dan kelapangan dalam hatimu.

Saudariku, jika kamu mendambakan kebahagiaan, maka ketuklah pintu-pintu langit di siang dan malam hari daripada mengetuk para pria lewat telepon dan HP mereka.

Saudariku, orang-orang banyak yang tidak memahami dirimu, menghargai dirimu, dan mengerti perasaanmu. Saat kamu meminta perlindungan kepada mereka, maka di antara mereka ada yang akan mengecewakanmu atau memanfaatkan dirimu. Ada juga di antara mereka yang mencari-cari kesempatan untuk berbagai tujuan dan kepentingan pribadinya yang hina. Di sisi lain, ada juga yang ingin membantumu, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Saudariku, kamu tidak akan pernah mendapatkan obat dari penyakit, rasa dahaga, dan lapar batinmu kecuali menangis di hadapan Allah. Kamu tidak akan pernah merasakan ketenangan dan ketenteraman kecuali dengan berdiri di hadapan-Nya guna bermunajat, menumpahkan segala isi hatimu yang terpendam, dan melepaskan segala keluh kesah masa lalumu yang penuh dengan kelalaian."

Kemudian, si wanita berkata, "Aku sering memikirkan hal demikian. Namun, rasa malas dan malu kepada Allah atas segala dosaku membuatku enggan melakukan hal tersebut. Sebab, bagaimana mungkin aku berlindung kepada Allah dan meminta pertolongan serta kemudahan kepada-Nya, sementara aku sendiri tidak menaati-Nya serta sering berbuat maksiat dan dosa?!"

"Subhanallah (Mahasuci Allah)! Saudariku, orang-orang itu kalau sudah dibuat marah oleh seseorang dan apalagi dia berseberangan dengan mereka, tentu mereka akan marah kepadanya, tidak memperkenankannya, menentangnya, dan mereka akan meninggalkannya saat dia tengah menghadapi berbagai bencana dan musibah. Namun, hal itu berbeda dengan Allah. Allah tidak akan pernah menutup pintu-Nya bagi siapa pun meski dia telah berbuat dosa dan maksiat yang paling besar. Bahkan, ketika dia bertaubat dan kembali kepada Allah, maka Dia akan membuka pintu rahmat-Nya serta menyambutnya dengan pintu ampunan. Bukan hanya itu, ketika seorang hamba tidak segera bertaubat kepada Allah, Dia menangguhkan hukuman yang pantas baginya dan tidak segera menghukumnya. Allah justru menyerunya dan memotivasinya untuk segera bertaubat dan kembali kepada-Nya. Bukankah kamu tahu bahwa dalam sebuah hadits Qudsi Allah telah berfirman, 'Sesungguhnya Aku, jin, dan manusia berada dalam berita yang besar. Aku memperlihatkan rasa cinta kepada mereka dengan nikmat-Ku, padahal Aku tidak membutuhkan mereka. Sementara itu, mereka memperlihatkan rasa benci kepadaku dengan berbagai kemaksiatan yang mereka lakukan, padahal mereka butuh kepada-Ku. Siapa di antara mereka yang mendatangi-Ku, maka Aku menerimanya sejak dari jauh. Siapa di antara mereka yang berpaling dari-Ku, maka Aku menyerunya dari dekat. Aku tidak menghalangi para pelaku maksiat dari rahmat-Ku. Apabila mereka mau bertaubat kepada-Ku, maka Akulah kekasih mereka, karena Aku mencintai orang-orang yang selalu bertaubat dan menyucikan dirinya. Apabila mereka menjauh dari-Ku, maka Akulah tabib mereka. Aku akan menguji mereka dengan berbagai musibah demi membersihkan diri mereka dari segala dosa dan kesalahan mereka. Rahmat-Ku mengalahkan amarah-Ku, kelembutan-Ku mengalahkan ancaman-Ku, dan ampunan-Ku mengalahkan sanksi-Ku. Aku sangat sayang kepada para hamba-Ku jauh melebihi kasih sayang orang tua kepada anaknya."

Selesai Muhammad menyampaikan hadits Qudsi tersebut, pecahlah tangisan si wanita sambil berkata, "Betapa Allah sangat sayang kepada kita... betapa Allah sangat sayang kepada kita...."

Setelah si wanita tenang, Muhammad kembali melanjutkan bicaranya, "Saudariku, aku juga sama seperti kamu. Aku mencari kebahagiaan sejati di dunia ini. Namun, aku telah mendapatinya. Aku mendapatinya dengan cara menaati Allah, sehingga aku bisa hidup dekat dengan Allah dan berada di bawah bayang-bayang ridha-Nya. Aku mendapati kebahagiaan sejati dari berbagai jalan: bertaubat, memohon ampunan Allah, menangis karena ingat dosa saat menjelang subuh, bergaul dengan orang-orang saleh, mengikuti tangisan orang-orang yang bertaubat, rintihan orang-orang yang berdosa, permohonan ampunan orang-orang yang bermaksiat, khusyu' dan ruku', tunduk kepada Allah, berpuasa dan bangun malam, menjalankan segala perintah Sang Maharaja, membaca al- Qur'an, dan meninggalkan sinetron-sinetron serta lagu-lagu yang melalaikanku dari Akhirat.

Saudariku, aku telah mencari cinta sejati. Aku mendapati bahwa jika orang-orang mencintai sesuatu mereka akan mengambilnya, apabila mereka memberi maka mereka akan menuntut dan merampasnya. Namun, Allah itu berbeda. Apabila Allah mencintai seorang hamba, Dia akan memberikan segala yang dibutuhkannya tanpa perhitungan. Apabila Allah ditaati, Dia akan memberikan balasan yang baik dan pahala.

Saudariku, orang-orang tidak mungkin memberikan ketulusan dan rasa aman sebagaimana yang kita cari. Tidak pula mereka memberikan kita kesenangan, kasih sayang, dan kehangatan. Sebab, setiap orang dari mereka sibuk dengan dirinya sendiri. Kebanyakan dari mereka tidak memiliki berbagai perasaan yang agung itu dan tidak mengetahui maknanya selain tidak merasakan keindahannya. Kalau keadaan mereka seperti demikian, mana mungkin mereka mampu memberikan perasaan-perasaan yang mulia itu kepada orang lain? Saudariku, kamu tidak akan menemukan seorang pun yang akan memberikanmu apa yang kamu cari kecuali Rabbmu, Allah. Orang-orang itu memang biasanya sungkan membuka pintu mereka, sedangkan Allah senantiasa membuka pintu-Nya bagi siapa saja yang meminta kepada-Nya.

Di malam dan siang hari Dia membentangkan tangan-Nya sambil menyeru para hamba-Nya, 'Kemarilah! Taatilah Aku agar Aku memenuhi segala kebutuhan kalian, serta memberikan kalian rasa aman, ketenteraman, dan kehangatan.' Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya, 'Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran,' (QS. al-Baqarah [2]: 186).

Saudariku, kebahagiaan sejati tidak akan kamu dapatkan kecuali dengan hidup bersama Allah dan berada di bawah lindungan-Nya. Sebab, semua orang merasakan dahaga batin. Dahaga ini tidak hanya terpuaskan oleh kasih sayang orang tua, belas kasih para saudara dan kerabat, cinta tulus seorang suami atau istri, dan persahabatan seorang teman. Semua itu hanya dapat menghilangkan dahaga sesaat saja, karena setiap orang sibuk dengan rasa dahaganya sendiri. Untuk selanjutnya, dia pun tidak bisa memberikan kepuasan total bagi dahaga orang lain. Sebaliknya, kepuasan batin secara penuh hanya bisa diperoleh dengan berlindung kepada Allah, hidup dengan cara menaati-Nya, serta berjalan di bawah naungan hidayah dan cahaya-Nya. Kalau sudah melakukan semua itu, baru kamu akan merasakan kebahagiaan hakiki dan makna cinta sejati. Mengapa kamu tidak mencoba melewati jalan ini walaupun hanya sekali? Kalau kamu mencoba, kamu bakal merasakan perbedaan yang besar dan kamu akan melihat hasilnya pada dirimu sendiri."

Si wanita lalu menjawab sambil mencucurkan air mata penyesalan, "Iya, kamu benar. Demi Allah, inilah jalan yang aku cari. Aku ingin sekali mendengarkan nasihat seperti ini sejak beberapa tahun yang lalu, supaya menyadarkanku dari kelalaian, mengeluarkan kegelisahan dan kegundahan dari hatiku, serta menunjukkanku jalan kebenaran."

Muhammad segera berkata, "Kalau begitu, mari kita mulai melalui jalan ini sekarang juga. Waktu fajar telah tiba dan benang-benang fajar yang bercahaya mulai terang masuk ke alam sedikit demi sedikit. Itu suara adzan mulai terdengar menggema di setiap tempat. Suara yang menggedor hati yang bingung dan jiwa yang gelisah agar kembali kepada Rabbnya. Itulah tanda-tanda shalat Subuh yang penuh kehangatan dan kelembutan menyerumu, kembalilah kepada Rabbmu... kembalilah kepada Penolongmu...! Segeralah buka lembaran hidup baru. Jadikanlah waktu fajar ini sebagai hari kelahiranmu yang baru. Hendaklah hal baru yang kamu mulai dalam hidupmu ini yaitu shalat Subuh yang kamu hadapkan dirimu kepada-Nya, menumpahkan segala isi hatimu, serta melepaskan berbagai keluh kesah atas kemaksiatan dan dosa-dosa di masa lalu.

Aku berharap setelah dua pekan dari sekarang kamu menghubungiku Aku ingin. tahu apakah dalam jangka waktu sekian kamu telah merasakan kebahagiaan sejati atau belum?" Kemudian Muhammad menutup HP-nya.

Setelah dua pekan berlalu dan sesuai dengan waktu yang disepakati, si wanita menghubungi Muhammad. Intonasi suaranya menunjukkan keceriaan dan kebahagiaan. Dia lantas berkata, “Akhirnya aku mendapati kebahagiaan sejati, rasa nyaman, dan ketenangan batin yang selama ini aku cari. Akhirnya aku bisa juga meminum air ketenteraman hati yang selama ini aku haus dengannya, dan memandikan jiwaku dengan air mata taubat. Hasilnya, jiwaku merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Aku sudah bisa mengobati hatiku yang terluka dengan balutan taubat sehingga ia pun segera sembuh. Sekarang aku yakin bahwa tiada kebahagiaan sejati kecuali dengan cara menaati Allah. Selain itu, maka ia merupakan kebahagiaan yang bersifat fatamorgana, menipu, dan semu yang cepat hilang.

Aku meminta kepadamu sesuatu yang ringan, tolong kamu sebarkan kisahku ini secara lengkap. Sebab, banyak sekali para remaja kaum hawa yang merasa gelisah dan bingung seperti diriku ini. Semoga lewat kisah ini Allah menunjukkan mereka kepada jalan yang lurus."

"Mudah-mudahan harapanmu itu segera menjadi kenyataan," balas Muhammad mengakhiri pembicaraannya.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar