Sabtu, 24 Februari 2024

Merasa Menyesal Karena Mengenal Seseorang?

Sebuah tweet dari akun centang biru tertulis, @anyaselalubenar “Kadang suka nyesel nggak sih? Mending nggak usah kenalan sekalian, jadi nggak sedalam itu”.

Aku jadi mikir, itu benar. Aku juga pernah merasakan menyesal mengenal seseorang. Bukan karena dia nggak baik, tapi kenapa akhirnya dia hilang? Itu membuatku sulit melupakan tentangnya. Seharusnya dari awal aku menyadari, bahwa konsekuensi setelah pertemuan itu kepergian. Orang-orang bebas datang dan pergi sesukanya.

“Orang itu sulit dilupakan karena sudah memberi kenangan indah untuk yang pertama kalinya”.

Ya, aku setuju dengan itu. Kenangan itu indah tapi kenapa rasanya bisa menyakitkan? Lantas, apa gunanya kenangan? Bolehkan aku membenci kenangan?

Kata orang, “Pengalaman adalah guru terbaik”. Mungkin, ini semua bisa menjadi pembelajaran untukku. Kalau nggak ketemu dia aku nggak dapat pengetahuan baru. Ya, ambil baiknya saja. Bagaimanapun dia juga pernah baik sama aku. Jadi, terima kasih kesempatannya menjadi bagian yang kuikhlaskan di kehidupan ini. Sebuah bekal untuk aku melangkah lagi.

Aku sendiri juga pernah membuat seseorang menyesali karena pernah mengenalku. Saat mendengar dia mengatakannya, jujur merasa sedih dan ingin marah. Namun, aku jadi tahu “Oh jadi seperti ini rasanya disesali seseorang sebab mengenalku. Begitu juga saat mengatakan ke seseorang kalau aku menyesal mengenalnya, mungkin dia akan merasakan hal yang sama tidak menyenangkan itu.

Teringat, perkataanku ke seseorang, “Aku tidak pernah membayangkan kalau kita bisa saling mengenal.” Yang dijawab, “Tidak usah dipikirkan itu takdir.”

Benar seperti hadist,

كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ.

“Allah telah mencatat seluruh takdir makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi” HR. Muslim, Thirmidzi dan Abu Dawud.

Semua hal di dunia ini sudah ditakdirkan termasuk saat kita mengenal seseorang. Sebagai seorang muslim/muslimah kita mengimani percaya takdir-Nya. Berikhtiar (memilih dan menentukan) apakah menyesal atau bergembira karena pernah mengenal seseorang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar