Kamis, 13 Februari 2025

60 (+1 bonus) Alasan Ingin Menjadi ATLM :)

Bismillah, berikut beberapa alasan dari pengalaman saya.

1. Suka bekerja di belakang layar

2. Jurusannya langka, suka yang langka. Biar mudah dapet kerja, pikirku

3. Ingin membahagiakan atau membanggakan orangtua

4. Nggak banyak habiskan waktu, biaya, tenaga, pikiran, yang sulitnya kayak dokter

5. Biayanya nggak semahal dokter

6. Ingin dan suka membantu pasien

7. Karena itu juga merupakan cita-citaku:)

8. Supaya nggak diremehkan orang

9. Ingin menjadi orang yang bermanfaat

10. Ingin bekerja sebagai ibadah

11. Ingin menjadi 'orang'

12. Mencari tanda-tanda kebesaran-Nya dalam ilmunya

13. Suka profesi ATLM

14. Ingin jadi anak merantau seperti orang-orang, rasanya mandiri kayak gimana sih

15. Ingin ke ibukota provinsiku, belum pernah soalnyaT_T jurusannya cuma ada di sana

16. Supaya bisa tinggal di asrama juga, ingin merasakan

17. Belajar yang nggak bisa supaya bisa, aamiin

18. Melihat tanda-tanda ciptaan karena kebesaran-Nya dari sampel-sampel itu

19. Praktiknya di laboratorium, meskipun terkadang kedap matahari, tapi tempatnya adem

20. Nggak langsung selalu menghadapi pasien, soalnya saya kayak parno sendiri melihat kateter, menjahit luka yang dilakukan perawat

21. Memperbaiki kesalahanku yang dulu nggak berani pegang alat

22. Bekerja dengan alat-alat canggih

23. Bereksperimen mengerjakan berbagai pemeriksaan seperti karbohidrat, protein, kalsium, dls di lab kampus

24. Suka saja ketika pekerjaan kita jarang diketahui orang (merasa langka), meski sering dipanggil dokter, perawat, bidan, apoteker, dls

25. Bisa bertemu dosen yang banyak ilmunya dan baik dalam membimbing kami

26. Bisa bertemu orang baik di kampus baik kakak, teman, maupun adik leting

27. Bisa menulis laporan praktikum yang bejibun

28. Bisa mempresentasikan tugas di kampus

29. Bisa melakukan pemeriksaan dan melihat bentuk bakteri, cacing, parasit, jamur, virus, semen, dls

30. PKL di RSUDZA Banda Aceh menjadi pengalaman yang tak terlupakan

31. PKL di RSUPHAM Medan juga memperoleh banyak ilmu

32. Melihat pemeriksaan di lab patologi anatomi menjadi simpati dengan pasien yang mengalami tumor dan kanker

33. Membantu kaka petugas lab melayani pasien, baik di administrasi maupun di labnya langsung

34. Tidak menyangka mengalami pertemuan dengan seorang kaka lab waktu saya prakerin dulu dengan aku PKL, beliau orang yang sama, syukur kami berumur panjang

35. Bisa PKKM di puskesmas, jadi tahu ruangan di sana dan kegiatan petugasnya apa saja

36. Terjun ke masyarakat saat PKKM (Praktik Pembangunan Kesehatan Masyarakat), bertemu anak SD yang lucu dan polos, saya baru tahu ada sekolah sejauh itu (pedalaman) di tengah hiruk pikuk kota Lhokseumawe

37. Melakukan penelitian tugas akhir di puskesmas

38. Bisa KKL di Aceh Tengah, tempat yang indah. Membawa nama kampus Poltekkes

39. Bertemu dengan teman baru saat KKL meski tidak tahu apakah bisa bertemu dengan mereka lagi nanti

40. Bisa mengambil darah pasien dengan menggunakan spuit, vakutainer dan mendapatkan pelajaran berharga

41. Mengikuti kaka lab ke ruangan dan membuatku menyadari banyak orang sakit yang berjuang bertahan hidup

42. Menyadari biaya lab dan RS itu mahal sekali

43. Melihat banyaknya alat canggih dan menganggap hebat orang luar negeri yang menciptakannya, berpikir seharusnya negeri kita juga bisa

44. Melihat banyak orang hebat, khususnya koas, seharusnya menjadi semangat belajar dan terinspirasi dari mereka

45. Mengambil darah pasien bukan untuk menyakiti tapi mengobati

46. Melaporkan nilai kritis hasil lab pasien ke dokter, menjadi ngeri dengan kesulitan yang dialami pasien

47. Menjadi lebih teliti dan cekatan

48. Bekerja sama dengan bidang lain di RS, seperti IGD, farmasi, administrasi, poliknik, rawat inap dls untuk lancarnya pelayanan terhadap pasien

49. Laboratorium sebagai awal dari pelayanan kesehatan, kalau salah hasil lab, dokter salah menentukan diagnosis penyakit, farmasi salah kasih obat, bisa fatal buat penyembuhan pasien

50. Bertemu dengan rekan RS yang mau berbagi ilmu

51. Mendengar cerita pasien tentang pengalamannya saat menginap di RS

52. Mendapat senyum dari rekan RS atau sekedar disapa saja sudah cukup buat menjalani hari di RS

53. Pulang dari shift malam yang panjang melihat kehidupan seluk beluk masyarakat di pagi hari

54. Menjadi lebih sabar dan memahami karena orang tua yang frustasi saat anaknya ga dapat darah dalam sekali tusuk padahal bukan kita mau tapi kondisi pasien yang berbeda

55. Saat berhasil ambil darah anak kecil atau orang dewasa yang venanya sulit itu sesuatu banget deh

56. Mendapatkan ucapan terima kasih dari pasien setelah kita melayani mereka itu rasanya sudah senang

57. Pernah mendapat ucapan semangat dan acupan jempol dari pasien bapak saat saya tidak berhasil mengambil darahnya

58. Pernah mendapat ucapan "Alhamdulillah, dapat ya" dari pasien saat berhasil ambil darah anaknya

59. Mendengar orang tua pasien anaknya menyuruh membaca surah alfatihah sambil diambil darahnya untuk menghilangkan rasa stres. Jadi salut dengan anak salehah

60. Melihat pasien anak yang berjuang dengan hidupnya meski kondisinya kritis, rapi mereka tetap berusaha bertahan

61 (Bonus). Mengetahui meskipun merupakan sisa ekresi yang kita pikir tidak bermanfaat bahwa tidak ada yang sia-sia di dunia ini. Sampel dari sputum, feses, urine, dls bahkan bisa menegakkan diagnosis penyakit

Sekian, terima kasih <3

2 komentar:

  1. ODDIO, Aku baru tahu kalo kamu suka dunia medis.Sono orgoglioso di te

    BalasHapus
    Balasan
    1. MasyaAllah, rupanya kaka ada komen tengss ka, kira saya itu typo rupanya bahasa Italia. Makasih udah mampir kaka comel<3

      Hapus