Selasa, 02 November 2021

Sirah Nabawiyah Maimunah r.a

Maimunah r.a binti Harits mempunyai ibu yang bernama Hindun. Hindun pernah menikah dengan Harits dan mempunyai anak-anak (kakak-kakak Maimunah) yang bernama Ummu Fadhl (Lubabatul Kubra), Lubabatul Sugra dan Asma. Anak-anak Hindun dari Umais bernama Asma binti Umais dan Salma binti Umais.

Ummu Fadhl adalah istrinya paman Nabi, Abbas yang mempunyai anak bernama Ibnu Abbas. Lubabatul Sugra menikah dengan Al-Walid dan melahirkan Khalid bin Walid. Asma menikah dengan Ubay bin Khalaq (orang yang sering menghina Nabi:().

Asma binti Umais menikah dengan Ja'far bin Abi Thalib (sepupu Nabi). Salma binti Umais menikah dengan Hamzah.

Hindun perempuan yang beruntung secara nasab.

Maimunah menikah dengan Muhammad :,).

Perjanjian Hudaibiyah 6 Hijriyah yang berisi umrah boleh dilakukan pada tahun depan.

Pagi itu, Nabi Muhammad pergi beribadah umrah di Mekkah dengan 100 kuda selama 3 hari. Nabi Muhammad salat dengan ada umat yang mengawasi. Khalid yang disuruh abu Sufyan juga mengawasi Nabi. Pemegang pelana unta Rasulullah melantunkan nasyid yang bernama Abdullah.  

Maimunah melihat Nabi beribadah. Lalu, beliau bercerita tentang Nabi kepada Ummu Fadhl. Lalu Ummu Fadhl menceritakannya kepada suaminya, Abbas yang menyampaikannya kepada Nabi dan Nabi pun melamar Maimunah. Maimunah yang tengah naik kuda sangat bahagia saat mendengar kabar tersebut hingga melompat dari kuda. Maimunah memiliki sifat yang sangat keras.

Ummu Fadhl adalah perempuan kedua yang masuk Islam setelah Khadijah, MasyaAllah. Ummu Fadhal yang menyebabkan Abu Lahab wafat :)  beliau memukul belakang kepala Abu Lahab karena menganiaya budak kesayangan Abbas. "Kamu beraninya memukul orang lemah, ketika tak ada majikannya." Kata Ummu Fadhl. Menyebabkan Abu Lahab kesakitan selama 7 hari hingga wafat.

Maimunah meriwayatkan 16 hadist. Bila mencintai seseorang beritahukanlah kepada wali seperti ibunda Maimunah. Wali yang akan menyampaikan maksudnya kepada orang yang dituju. Karena perempuan itu mulia.

Rasulullah pernah marah (mendiamkan) kepada semua istrinya karena pernah setelah Rasulullah melamar Mariyah Al Qibti, Rasulullah bersamanya pulang ke rumah dan Mariyah menginap di kamar Hafsah. Hafsah pada saat itu tengah tidak ada di kamarnya karena pulang ke rumah ayahnya. Malamnya, Hafsah kembali lagi ke rumah Rasulullah (pulang dari rumah ayahnya sebentar) dan terkejut melihat Mariyah di kamarnya. Rasulullah meminta Hafsah untuk tidak memberitahukan perihal Mariyah kepada istri-istri Rasulullah yang lain (karena takut menimbulkan salah paham/ privasi).

Hafsah menceritakan perihal Mariyah kepada Aisyah, Aisyah pun menceritakannya kepada istri-istri Rasulullah yang lain. Hingga, hal yang seharusnya menjadi rahasia, kini tak lagi. Rasulullah menjadi sedih dan mengasingkan diri di gua di atas bukit. Sampai terdengar isu di sekitar masyarakat bahwa Rasulullah ingin pisah dari istri-istrinya. 

Umar bin Khattab yang mendengar hal itu khawatir karena Rasulullah menjadi mengasingkan diri, apalagi penyebabnya dimulai oleh anaknya. Umar pun naik ke atas bukit untuk menjumpai Rasulullah, Rasulullah tidak mengizinkannya melalui orang yang membawa pesan. Hal itu berlangsung sampai 3×. Hingga hari selanjutnya, Umar mengeraskan suaranya supaya Rasulullah mendengarnya, "Rasulullah, aku tidak mencampuri urusanmu dengan istri-istrimu, aku hanya ingin berbicara padamu." (Kurang lebih seperti itu).

Rasulullah pun mempersilahkan masuk Umar ke dalam gua. Di sana terdapat air dan kurma. Umar sedih melihat tempat tidur Rasulullah. Rasulullah berkata, "Daripada di dunia, sementara lebih baik nanti di akhirat kita memperoleh kenikmatan." (Kurang lebih seperti itu).

Kami tidak baik, semoga Allah menjadikan kami orang baik. Aamiin ya Allah. 

***

Tanya jawab

Bagaimana cara memberitahu tentang Allah kepada anak-anak saat mereka bertanya?

=Anak-anak tidak boleh diberi logika. Karena Allah tidak sama seperti makhluk. Allah itu tinggi. Rasa ingin tahu anak-anak hanya ingin tahu saja, tidak spesifik. Anak-anak punya imajinasi. Bisa diajarkan melalui Qur'an.

Kapan Kakbah ada?

=Kakbah sudah ada sejak nabi Adam. 

Bagaimana bila introvert?

=Anda boleh pendiam, tapi ada kalanya harus berbicara. 

Bagaimana cara mengikhlaskan ayah yang sudah meninggal?

=Berdo'a

Cari guru yang akan mempersulit anda kalau mau menuntut ilmu.

***

Ustadz Taufiqurrahman (maaf bila ada kesalahan nama dan gelar tidak tahu).

Masjid Baitussalihin Ulee Kareng

Banda Aceh, 09 Oktober 2021

Kebenaran hanya datang dari Allah dan kesalahan datang dari saya sendiri.

Minggu, 03 Januari 2021

Hadiah Terbaik

Terkadang, kita tidak peka. Saat kita berencana, Allah juga berencana, tapi Dia selalu tahu yang terbaik untuk hamba-Nya. 

Hari telah pagi, matahari sudah terbit sedari tadi. Seorang gadis berperawakan kurus keluar dari rumah bersama Ibunya. Ia Luvi, siswi kelas 9 SMP yang sekarang tengah mengendarai motor dan membonceng Ibunya sembari bersalawat. Pagi ini mereka ada kegiatan belajar naik motor.

"Coba keliling kota dulu Luvi, pasti belum banyak kendaraan yang lewat." Kata Ibu. 

"Iya Bu."

Suasana masih terasa sejuk, Luvi menarik dan mengembuskan nafasnya perlahan. Ini sangat menenangkan, udara pun belum berpolusi. Ia melihat pemandangan sekitar, di sana ada banyak tempat umum, seperti Toko, Bank, Sekolah, Kantor, dsb. 

Luvi teringat, di Desember yang sama, 15 tahun yang lalu ia telah lahir di dunia ini. Sebelumnya, ia pernah melihat suatu postingan di salah satu media sosial. Ada seorang gadis terkenal yang di hari ulang tahunnya mendapat kesempatan keluar negeri. Luvi berpikir, 'Kapan ya, aku bisa mendapatkan hadiah seperti itu juga?' tapi sudahlah, ia berusaha tak menghiraukan hal itu. 

"Dulu, siapa yang mengajari Ibu naik motor?" Kata Luvi tiba-tiba.

"Ayahmu. Dulu, Ibu ngga bisa juga yang penting PD." Jawab Ibu. "Waktu ibu masih SMEA, Ibu juga pernah belajar naik motor sampai menabrak pagar. Tapi Ibu berpikir, orang saja bisa, kenapa kita enggak." Cerita Ibu. 

Luvi hanya bermanggut-manggut. Ia teringat saudaranya yang selisih 2 tahun daripadanya juga sudah lebih lancar naik motor. Tapi Luvi belum bisa, entah ia yang lambat atau saudaranya itu yang terlalu cepat bisa. Tapi, itu tidak masalah 'kan, yang penting mau belajar. 

"Gimana kalau sekarang kita melewati jalan menuju pantai, di sana kan tembus ke jalan desa."

"Iya Bu." Luvi menurut. 

Luvi membelokkan motornya ke kanan, dan melewati jalan yang sempit. Di sepanjang jalan terdapat pondok untuk wisata ke pantai. Di tempat itu orang-orang berjualan rujak, mie aceh, bakso, dll. Sekarang, Luvi dan Ibunya melewati jalan yang sudah diperlebar. Pantai sudah tidak tampak lagi, kini berganti waduk. 

"Luvi, ayo balik aja. Yuk, ke pasar." Kata Ibu. 

Luvi pun memutarkan motornya 180° entah ia kurang fokus atau lelah, Luvi menarik handle gas dengan kuat dan motor yang mereka naiki menuju ke waduk itu. 

Ibu Luvi berusaha mengerem handle gas, sementara Luvi menarik kunci. Berakhir roda motor menabrak batang kayu yang terletak di pinggir waduk itu.

"Luvi, hampir saja kita nggak ada, waduk itu dalam." 

Luvi terdiam, kemudian menangis. 

"Luvi kalau capek bilang sama Ibu. Kunci yang dicabut di jenis motor kita ni ngga akan membuatnya berhenti." Kata Ibu lagi. "Luvi mau apa, biar ibu beliin. Hari ini Luvi 'kan ulang tahun." 

Luvi menggeleng. Ia sedikit senang Ibu mengingat itu. 

"Gimana ini Bu." Kata Luvi, akhirnya.

"Gapapa, yang penting kita selamat, masih dilindungi Allah."

"Ibu aja yang bawa motornya ya.. Mungkin Luvi capek."

Luvi mengangguk. Tentu, ia tak berpikir ingin mengendarai motor itu sekarang. 

Di perjalanan pulang terlihat Luvi yang dibonceng ibunya. Gadis itu tak bisa membayangkan bagaimana jika mereka jatuh ke waduk tadi. Kecerobohan kecil bisa saja memperburuk. Ah, tadi Luvin gin hadiah di hari ulang tahunnya. Ternyata, Allah telah memberinya, keselamatan. Itu hadiah terbaik yang pernah dimilikinya.