Sabtu, 28 Oktober 2023

Review Novel Theodore Boone : The Fugitive - John Grisham

Tidak salah kalau pengguna situs goodreads memberi rating 4.7 nyaris mendekati nilai sempurna 5 untuk novel ini, karena ceritanya memang bagus. Membahas tentang hukum yang dikemas dengan secara sederhana bahkan dengan tokoh utama seorang anak usia 13 tahun. Menurut Wikipedia, penulisnya merupakan mantan politikus dan pensiunan pengacara yang berasal dari Amerika Serikat. Bukunya telah terjual lebih dari 235 juta eksemplar di seluruh dunia. Pada bagian tentang penulis di novel ini, karyanya sudah diterjemahkan ke dalam 45 bahasa. Wow, fantastis ya.

Kembali ke laptop, novel serial anak yang berjudul Theodore Boone: The Fugutive oleh John Grisham ini mennceritakan tentang seorang anak SMP yang melihat buronan sewaktu dia tengah dalam liburan bersama teman-temannya. Theo, anak yang punya tekad untuk menegakkan keadilan ini berhasil menyeret Pete Duffy (buronan FBI) kembali ke meja hijau, tapi jalan yang harus ditempuh masih sangat panjang dan itu berarti dia harus kembali berhadapan dengan bahaya.

Buku ini cukup bagus untuk orang yang awam tentang hukum sepertiku, memberikan pandangan ‘Oh ternyata seperti ini ya rasanya bagaimana jalannya persidangan’ sangat rumit, banyak berkas dan laporan yang harus diurus. Menjadi tahu sedikit juga bagaimana rasanya menjadi pengacara, juri, saksi, terdakwa bahkan hakim. Penulis sangat lihai memasukkan topik tentang hukum karena ia juga merupakan lulusan sekolah hukum. Oleh sebab itu, banyak juga karyanya yang difilmkan dan ditonton oleh banyak orang.

Aku sangat suka dengan karakter utama, yang punya sifat pemberani menegakkan keadilan dan kebenaran. Punya rasa ingin tahu yang tinggi, cerdas, tertarik dan mengerti banyak tentang hukum, tidak heran karena kedua orang tuanya berprofesi sebagai pengacara. Ia juga merupakan anak yang mandiri, di mana dia mencuci sendiri piringnya setelah makan dan sehari-hari kemanapun naik sepeda. Ia baik hati, mengayomi, peduli dengan teman-temannya. Aku suka interaksinya dengan Ike, paman yang juga sangat menyayangi keponakannya itu.

Aku sangat suka novel ini dan merekomendasikannya. Novel ini juga membahas sedikit sejarah tokoh dunia berpengaruh semacam Abraham Lincoln. Dulu sekali, aku cenderung tidak peduli tentang siapa dia, tapi setelah kutahu dalah presiden pertama di Amerika Serikat yang juga menghapus perbudakan, jadi salut dengan perjuangannya. Meski takdir akhirnya tragis karena dibunuh elit global saat tengah menonton teater, jasanya ga akan dilupakan banyak orang di seluruh dunia. Aku memang ga begitu tertarik dengan politik sih tapi dalam kehidupan ini ga bisa lepas dari politik ya.

Kutipan yang kusukai.

“Sering kali, orang yang bersembunyi tepat di depan mata kitalah yang tidak pernah ditemukan.”

“Aku mendapat masalah dan FBI mencariku. Rasanya sangat tidak menyenangkan. Kalau kau berada di pihak yang berlawanan dengan mereka, sulit untuk menyukai mereka. Cara kerja mereka bagus dan mereka tahu itu, tapi mereka tidak selalu benar.”

“Setiap wajah itu berbeda dan wajah mudah disamarkan. Tapi, cara berjalan tiap-tiap orang itu berbeda dan cara berjalan itu lebih sulit disamarkan.”

“Dipenjara itu tidak enak, kau tahu, karena kau dikurung dan dilupakan. Aku kehilangan segala-galanya, termasuk keluargaku. Nama, kehormatan, profesi, harga diri, semuanya. Itulah yang kau pikirkan saat berada di penjara—hal-hal yang selama ini kau sepelekan.

“Kejahatan seringkali menyeret orang-orang yang tidak bersalah, orang-orang yang lebih suka tidak terlibat. Memang seperti itu. Seandainya saksi takut bersaksi, banyak kejahatan yang tidak akan pernah terbongkar.”

“Ini semua salahmu.” “Trims, Julio. Terima kasih banyak.”

“Setiap senyum membuat dunia menjadi semakin indah.”

“Aneh rasanya, menonton sidang seolah semuanya baik-baik saja, padahal tahu bahwa seluruh pertunjukan itu akan berakhir secara mengejutkan.”

“Mereka yang baru belajar bahasa asing sering melakukan kesalahan dengan berusaha menerjemahkan kata demi kata.”

“Betapa sepi pekerjaan sebagai hakim, betapa penting mengambil keputusan yang memiliki dampak besar bagi kehidupan begitu banyak orang.”

“Dia genius. Orang genius bisa mengenali sesama orang jenius.”

“Ingatlah ketika kau dituduh melakukan kejahatan, kau berhak untuk meghadapi para penuduhmu dan menyanggah pernyataan mereka yang bersaksi memberatkanmu.”

“Ada saatnya bisa sedikit memaksakan kehendak, tapi ada saat juga saat-saat memaksakan kehendak justru membuat kenyataan semakin parah. Lebih baik mengaku kalah mumpung masih punya harga diri.”

Berikut tempat perjalanan wisata yang dilakukan oleh Theo dan teman-temannya.

Teater Ford ialah sebuah bekas teater di Washington, D.C., yang digunakan untuk sejumlah pertunjukan panggung pada awal tahun 1860-an. Di teater inilah pada tanggal 14 April 1865 Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln ditembak oleh John Wilkes Booth.

Monumen Washington adalah monumen yang berbentuk obelisk yang berada di tengah kawasan National Mall di ibu kota Amerika Serikat, Washington, D.C.. Monumen ini didirikan untuk mengenang Presiden Amerika Serikat yang pertama, sekaligus pemimpin Tentara Kontinental yang merebut kemerdekaan Amerika Serikat dari Inggris.

Thomas Jefferson Memorial adalah sebuah memorial di Washington, D.C. yang ditujukan kepada Thomas Jefferson, seorang Bapak Pendiri Amerika Serikat dan Presiden Amerika Serikat ke-3. Bangunan neoklasik ini dirancang oleh John Russell Pope.

Rabu, 25 Oktober 2023

Review Novel The Color Of A Dream - Julianne Maclean

Hai guys, kali ini aku akan mereview novel lagi. Yeah, beda dari sebelumnya penulisnya adalah Julianne Maclean, jelas bukan nama orang Indonesia tapi Kanada. Penulis lulusan sastra inggris ini rupanya sering menerbitkan novel dengan genre romantis. Genre yang sebetulnya ga kusukai sama sekali tapi berhubung aku sudah terlanjur beli bukunya ya sudahlah takutnya mubadzir kan kalau tidak dibaca, sayang juga. Kenapa aku ga suka genre romantis, karena geli saja gitu hh bayanginnya. Oh ya, ternyata novel ini termasuk novel dewasa ya untuk pembaca yang berumur 21 tahun ke atas. Walaupun aku sudah dewasa tapi novel seperti ini masih asing untuk aku baca apalagi penulisnya dari luar negeri.

Sejujurnya, aku ga merekomendasikan novel berjudul ‘The Color Of A Dream’ ini setelah habis membacanya. Tapi, aku teringat dengan rating 4 sekian di situs goodreads. Ya, nilai yang bagus dari 5. Jadi, aku hanya mencoba melihat kelebihan dari novel ini selain cover cantiknya yang kusukai.

Novel ini bercerita tentang Nadia Carmichael yang berpisah dari saudara kembarnya, diadopsi, sampai ia butuh transplantasi jantung karena korban virus misterius. Nadia pun operasi jantung yang baru, namun setelah pulih ia selalu bermimpi untuk menemukan identitas pendonornya. Menurutku, novel ini cukup menarik ketika penulis membahas tentang ide transplantasi jantung kemudian bagaimana jantung baru itu mencoba menyesuaikan di tubuh seseorang lain. Pertamanya, jantung akan bereaksi tidak seharusnya itu hal normal lalu penerima jantung baru minum obat tertentu supaya jantungnya berdetak seperti di dalam tubuh manusia pada umumnya.

Aku jadi mengerti bagaimana rasanya jadi orang yang mengalami transplantasi jantung ini. Dia merasakan sakit yang begitu sangat, sampai tidak sanggup untuk membawa benda-benda berat yang biasanya bisa dibawa sebelum seseorang melakukan operasi. Sampai ia bisa tiba-tiba tak sadarkan diri.

Novel ini memiliki dua POV (point of view) yaitu Nadia Carmichael dan Jesse Vincent Fraser. Awalnya aku ga mengira apa hubungan Nadia dengan Jesse karena di beberapa part awal selalu diceritakan kisahnya Jesse, sampai aku pikir ‘Apa aku salah baca atau ada isi bacaannya yang keliru’ karena ga disebut karakternya Nadia. Sampai akhirnya terjawab di part 22 dari seluruh part 65. Aku salut sama karakternya Nadia yang tangguh setelah banyak nasib buruk yang dialaminya, pantesan Jesse juga yang memujinya, “Kau tampak hebat.”

Kehidupannya Jesse sebenarnya juga ga semulus itu di mana dia selalu menjadi bayang-bayang kakaknya yang sukses dan mempesona tapi aslinya banyak sisi gelap. Aku suka Jesse yang mandiri lepas dari tangan orang tuanya yang pilih kasih dengan anaknya, sama seperti aku suka Diana yang mandiri juga sangat sayang dan mengayomi sama adik kembarannya. Kehadiran Christine bisa membuat pasangannya yang punya karakter buruk sekali menjadi sedikit lebih baik.

Kekurangan novel ini karena ada gaya hidup karakternya yang menurut mereka itu pilihan dan bebas tapi menurutku terlalu buruk yaitu mabuk-mabukkan, tinggal serumah di luar ikatan pernikahan dan ketika mereka ada masalah cukup membuatku pusing yang seharusnya aku ga perlu repot memikirkannya, ‘Tapi semua pembaca pasti juga terbawa emosional kan?’ karena memang penulisnya jago.

Oke sekian, selanjutnya seperti biasa kutipan yang kutertarik.

“Percayalah, saat hubungan baru yang mengasyikkan ini sudah kehilangan daya tariknya dan kau terjebak dalam pekerjaan rendahan, bertengkar dengan gadis itu tentang bagaimana kalian akan membayar tagihan telepon, perasaanmu akan lain dan kau akan menyesal.”

“Definisiku tentang kesuksesan berbeda dari mereka. Aku tidak perlu menghasilkan satu juta dollar. Aku tidak ingin memiliki serangkaian hubungan superfisial dengan gadis-gadis yang tidak punya kesamaan denganku.”

“Bukankah itu bagian dari kehidupan? Mengikuti kata hatimu? Menjajaki hal-hal yang tidak diketahui dan mencoba-coba serta belajar dari kesalahan?”

“Hal-hal tertentu dalam hidup berada di luar kendali kita.”

“Kalau kau percaya seseorang tidak menyukaimu, tidakkah kau akan menjauhi orang itu? Jika orang itu memperlakukanmu dengan sikap tidak pecaya, bukankah kau akan berhenti berusaha mendekatkan diri?”

“Hidup seharusnya dIsertai dengan label peringatan.” “Perhatian. Kegembiraan dan kesedihan di depan. Jalan terus dengan sangat berhati-hati.”

“Karena kalau ada satu hal yang yang kupelajari dalam hidup, itu adalah jangan pernah mengabaikan firasat.”

“Kalau ada satu hal yang kupelajari ketika berada di rumah sakit-itu adalah bahwa hidup ini singkat dan kita tidak oleh menyia-nyiakan waktu yang berharga dengan merasa benci atau menyimpan dendam.”

“Secara pribadi, aku percaya hal-hal tertentu memang ditakdirkan dan ‘kebetulan’ adalah kata yang terlalu sederhana untuk hal yang terjadi pada kebanyakan dari kita.”

Kamis, 19 Oktober 2023

Review Novel To You Who Is Far From Anywhere – Akiko Abe

Bismillah … Bermula dari Gramedia yang berbaik hati mau kasih promo buku-buku sampai sekian persen, pada akhirnya aku bisa punya beberapa novel lagi termasuk yang satu ini. Oke, ini merupakan novel terjemahan sekaligus dari negara jepang yang pernah kubaca. Terima kasih Gramedia karena aku bisa punya novel ini dengan harga 20.000 rupiah saja dari harga yang tertera di belakang covernya yaitu 82.000 rupiah itupun di pulau Jawa, bukan Sumatra. Terima kasih juga buat para pengguna situs Goodreads karena sudah memberi bintang >4 dan menulis ulasan yang bisa meyakinkanku membeli buku ini. Sekian intermezzonya.

Novel cantik dengan cover depan bergambar piano dengan seekor kucing di bawahnya dan cover belakang tampak sepasang dua murid sekolah ternyata juga secantik isinya. Saat pertama kali aku membacanya bisa langsung membayangkan seperti tengah menonton anime. Seperti deskripsi yang terdapat di sampul belakang, tokoh utamanya yaitu Kazuki Tsukigase menyimpan sebuah rahasia dan memutuskan untuk melanjutkan SMA di sebuah pulau terpencil bernama Tokishima. Di sana terdapat sebuah tempat misterius yang dijuluki Pantai Kamikakushi. Dan secara tidak sengaja Kazuki menemukan seorang anak perempuan terdampar di pantai tersebut yang menggumamkan ‘1974’ saat tak sadarkan diri. Apa artinya?

Penggambaran wilayah pantai Kamikakushi hanya saja sulit untuk aku pahami, apa harus baca ulang di bagian itu hm. Aku berharap novel ini bisa diadaptasi menjadi anime hanya ingin tahu saja bagaimana bentuk visual pantai tapi nggak tega juga lihat masa lalu Kazuki aku sudah mencari referensi di mesin pencarian memang indah.

Di dalam novel ini menggunakan istilah Kamikakushi (menghilangnya seseorang secara misterius) dan Marebito (seseorang yang datang dari jauh membawa keberuntungan).

Karakter di sini adalah persahabatan Kazuki dengan tiga orang temannya Mikiya, Shuuji, Akimitsu (seperti kata pengulas Goodreads) meskipun berbeda karakter, ya mereka lah alasan aku juga tertarik dengan novel ini, rindu dengan cerita persahabatan daripada roman. Kazuki juga bermain piano aku jadi ingat seperti tokoh utama yaitu Arima Kousei di Shigatsu wa Kimi no Uso. Di sini juga ada Takatsu yang tsundere (lagi-lagi seperti kata pengulas Goodreads) dan Nishina sensei yang megayomi. Aku suka keberanian Nanao.

Kutipan yang kusukai,

“Kau merasa seolah dunia ini hanya terdiri dari hal-hal yang indah dan menyenangkan, lalu kau merasa mampu hidup tanpa menyakiti dan disakiti orang lain. Meskipun kau tahu bahwa sesungguhnya tidak mungkin ada hal semacam itu dan hari-hari seperti itu tidak akan pernah tiba.”

“Karena kita punya perasaan, makanya kita disebut manusia, kan.”

“Tapi kau terlalu keras, ada kalanya kau malah jadi berpikiran sempit.”

“Kau kan manusia. Manusia itu perginya ke sekolah!”

“Manusia itu, berapa pun usianya, pasti kesulitan menyampaikan sesuatu dan menjadi orang dewasa itu bukan berarti kau bisa menyampaikannya dengan baik.”

“Lagi pula asrama putra kan tempat berkumpulnya makhluk-makhluk kelaparan.”

“Ngomong-ngomong, kau tidak ikut klub? Kau memancarkan aura yang mirip dengan orang yang tidak punya kesibukan.”

“Di dunia saat informasi lebih cepat mengalir dibandingkan air, manusia tidak akan terlalu ingat pada kejadian yang bahkan baru terjadi seminggu.”

“Karena dia itu orang yang sangat idealis, ia tidak akan membiarkan orang yang tidak ia percaya menyentuh karyanya. Terlebih lagi membiarkan mereka memilikinya.”

“Tidak cukup kalau hanya baik. Kita harus memeriksa sifat dan penampilannya lebih jauh.”

“Mengucapkan hal-hal kecil seperti ‘enak’, ‘terima kasih’, atau ‘cantik’ ke perempuan itu perlu, loh.”

“Aku tidak akan memaksamu untuk bercerita. Lagi pula aku tidak berhak untuk menghakimimu.”

“Padahal biasanya orang pura-pura mendekati dan dan berusaha menyenangka orang yang memberikan keuntungan buat dirinya dan akan berlagak angkuh pada orang yang posisinya lebih rendah dibanding dirinya.”

“Kau menyesalinya?” “Kalau menyesal … mungkin tidak.” “Kalau begitu tidak masalah, dong.”

“Kau membolos? Kau benar-benar anak yang berjiwa bebas, ya.”

“Setiap manusia memiliki ritme pemikiran dan penyampaiannya sendiri-sendiri. Jika ritme itu terganggu, maka mereka pasti akan merasa terancam.”

“Tsukigase juga tidak boleh terus terima disakiti. Kau boleh saja marah,”

“Mereka hanya bersenang-senang sejenak, lalu setelah itu mereka tidak ingat pernah berkata demikian. Jangan pernah mengambil hatiucapan orang-orang seperti itu.”

“Jika kau melukainya dan membuatnya bersedih, itu tidak pantas disebut rasa suka. Aku tidak akan pernah mengakui perasaan semacam itu.”

“Memang apa salahnya dengan cerita yang sederhana dan membosankan? Bukankah bagus jika Kazuki memiliki teman, lukanya sembuh dan bahagia? Bukankah merasa senang dengan itu semua merupakan bukti bahwa kau menyukainya?”

“Orang asing yang kita kenal dari internet itu tidak bisa kita percaya.”

“Aku terlalu santai dan lengah hingga mudah disudutkan sampai tidak dapat melepaskan diri seperti terjerat dalam jaring laba-laba.”

“Para orang dewasa itu tidak menanyakan dan mengatakan apa pun padanya, kemudian seenaknya mengambil keputusan di akhir.”

“Yang namanya keluarga, mau apa pun yang terjadi, tidak boleh bercerai-berai.”

“Yang jelas mereka peduli dari lubuk hati yang terdalam. Ucapan dan Tindakan tanpa memikirkan dirinya sendiri itu mungkin yang disebut orang-orang kasih sayang.”

“Setelah ini pun hari-hari akan terus berlanjut dan akan berakhir suatu hari.”

“Suatu peristiwa dapat mengubah hubungan manusia dan hubungan yang telah berubah tidak bisa kembali ke asal sepenuhnya.”

“Tetapi saat terlintas di benakku bahwa orang itu pasti berharga bagi seseorang, perasaan jahat itu menjadi kecil. Bukan menghilang, ya. Hanya menjadi lebih kecil dan aku terus mengulangnya setiap hari sehingga aku belum pernah melakukannya.”

“Menjadi aneh tidak melanggar aturan dan bukan berarti karena kita aneh, kita tidak boleh hidup, kan.”

“Sesungguhnya yang paling jauh adalah masa lalu. Masa itu sudah jauh berlalu meninggalkannya dan tidak akan pernah bisa diulang kembali. Seberapa panjangnya ia menjulurkan tangannya, masa itu tidak akan pernah tergapai. Meski ada yang ingin ia sampaikan, sudah mustahil.”

“Seperti hukum rimba, yang lemah akan dimakan.”

“Masa lalu berada sangat jauh melebihi apa pun yang ada di dunia ini sehingga mau sekeras apa pun aku berusaha menggapainya, tidak akan pernah tercapai.”

Akhirul kalam, cerita dan bahasa novel ini memang sederhana tapi tetap saja rasanya indah dan sesuai untuk dibaca semua kalangan.

Rabu, 18 Oktober 2023

Review Novel Tentang Kamu - Tere Liye

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hai guys, kali ini aku akan mereview lagi novel Tere Liye dan sekarang judulnya Tentang Kamu. Ini novel kedua yang kusukai setelah Hujan. Aku suka novel ini karena genrenya seperti biografi, menceritakan riwayat hidup seseorang dari ia lahir sampai tiada. Sekali lagi, novel Tere Liye yang ini bukan tentang cinta-cintaan belaka, itu hanya bumbu saja. Lebih dari itu novel ini ada tentang keluarga, persahabatan, kehidupan, perjuangan, pengorbanan, dll khas cerita Tere Liye lainnya.

Ini adalah kisah hidupnya Sri Ningsih yang begitu menginspirasi. Beliau mempunyai warisan 19 triliun hasil inovasi, kerja keras dan kebaikannya. Bagaimana bisa? Ayo baca novel ini:D di dalam cerita ini juga terdapat tokoh karisma bernama Zaman Zulkarnaen, berprofesi sebagai pengacara  yang amanah. Zaman pernah ditanyai pertanyaan, 'Jika berkata jujur akan membuat empat orang jahat terbunuh mengenaskan, sedangkan berbohong akan membuatnya selamat, maka pilihan apa yang akan Anda ambil?'


Zaman punya empat belas piala taekwondo dan pernah mengatakan, "Selain bagiku, janji adalah janji, setiap janji sesederhana apapun itu, memiliki kehormatan."


Sri Ningsih pernah menulis diary yang terdiri dari 5 juz. Berikut kutipan yang kusukai.


Juz pertama. Tentang kesabaran. 1946-1960.


"Kekerasan yang mereka peroleh justru dari orang yang seharusnya menyayangi dan melindungi."


"Ada cara terbaik sebaliknya untuk menerima takdir kejam itu dengan memeluknya."


Juz kedua. Tentang persahabatan. 1961-1966.


"Aku ingin sekali punya hati seperti miliknya. Tidak pernah membenci walau sedebu. Tidak pernah berprasangka buruk walau setetes."


"Kamu tidak perlu menjelaskan lebih detail tentang harta warisan miliknya. Tapi aku tahu, aku bisa menebaknya, harta itu bernilai triliunan rupiah. Kerena itulah harga dari hati seorang Sri Ningsih."


"Menilik prinsip hidupnya, kekayaan sebesar itu tidak akan datang gratis, tapi didapat dengan kerja keras."


Juz ketiga. Tentang keteguhan hati. 1967-1979.


"Jika itu harus disebut keberuntungan, maka itulah keberuntungan kerja keras, pantang menyerah."


"Bahkan sejatinya, banyak momen berharga dalam hidup datang dari hal-hal kecil yang luput kita perhatikan, karena kita terlalu sibuk mengurus sebaliknya."


"Saham adalah instrumen keuangan yang dapat tumbuh lebih cepat dri investasi emas, tanah dan sebagainya. Nilainya terus bergerak setiap kali sebuah perusahaan melakukan ekspansi."


"Kadang kala sesuatu yang kecil bisa menjadi petunjuk akurat."


Juz keempat. Tentang cinta. 1980-1999.


"Setiap kali kita menunda melakukannya, semakin sedikit waktu yang kita punya."


"Tidak ada lagi waktu untuk mengenang masa lalu. Saatnya terus bergerak maju."


"Pool ini bukan panti sosial, hanya bisa menampung pendatang dengan skill."


"Saat kita telah berhasil melupakan sesuatu, bukan berarti itu benar-benar telah lupa begitu saja, boleh jadi masih ada yang mengingatnya."


"Semakin kamu bilang bukan siapa-siapa, itu justru berarti memang siapa-siapa."


"Daripada kita sibuk bertanya kapan seorang gadis menikah, hanya membuatnya sedih, lebih baik bantu dia agar segera mendapatkan jodohnya. Itu lebih bermanfaat."


"Bagi spesies tertentu laki-laki dan lazimnya itu spesies terbaiknya, kriteria kecantikan hati jauh lebih penting dibanding tampilan fisik."


"Jika memang berjodoh, maka berjodohlah. Tidak perlu terlalu berharap, tapi tidak juga sangat negatif menanggapinya."


"Apapun akhir dari kisah ini, seharusnya dia bersyukur, karena telah diberikan kesempatan untuk merasakan sesuatu yang sejak dulu tidak diketahuinya: jatuh cinta."


"Tidak baik anak gadis berlama-lama punya hubungan yang tidak jelas."


"Ah, jatuh cinta kadang membuat orang bisa melakukan hal bodoh."


"Bagi para pendatang, kadang kala ada banyak masa lalu yang tidak ingin ditengok kembali."


"Dalam kehidupan, masa sekarang dan masa depan jauh lebih penting, karena masa lalu, sehebat apapun itu telah tertinggal di belakang."


"Tapi aku tidak akan menyalahkan diri sendiri, karena itu tidak akan mengubah situasi."


"Maka, semoga besok, beban di hati terangkat sedikit. Tidak usah banyak, sedikit saja tidak apa. Besok, besoknya lagi, biarkan waktu menyiram semua kesedihan hingga hilang tak berbekas."


"Seluruh prosesi pernikahan itu, mau dengan tradisi apapun, sama sakral dan indahnya. Mempelai wanitanya terlihat cantik, mempelai prianya tampak tampan."


"Sungguh terima kasih untuk kesempatan mengenalmu. Itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku. Cinta memang tidak perlu ditemukan, cinta-lah yang akan mempertemukan kita."


"Karena pada akhirnya, semua hal memang akan selesai, memiliki ujung kisah. Maka saat itu berakhir, aku tidak akan menangis sedih, aku akan tersenyum bahagia karena semua hal itu pernah terjadi."


"Mencintaimu telah memberikanku keberanian dan dicintai olehmu begitu dalam telah memberikanku kekuatan. Terima kasih."


"Lanjutkan kisah hidupmu, kamu akan memiliki petualangan hidup berikutnya yang lebih panjang. Penuhi mimpi-mimpi lamamu, melihat dunia."


"Aku tidak pernah melihat ibu kandungku. Tapi aku menemukan ibu terbaik di kota ini, ibu yang tiada duanya."


"Tidak ada yang tahu sesungguhnya suasana hati seseorang hanya dengan melihat wajahnya. Hati manusia persis seperti lautan, penuh misteri. Kita tidak pernah tahu kejadian menyakitkan apa yang telah dilewati oleh seseorang."


"Selain apa-apa yang kita belanjakan untuk kebaikan. Sisanya, akan ditinggalkan, bahkan diperebutkan."


"Kita tidak perlu menilai posisi moralitas firma hukum lain, biarkan itu menjadi urusan mereka sendiri. Kita fokus saja melaksanakan amanat sebaik mungkin."


Juz kelima. Tentang memeluk semua rasa sakit. 2000 - ...


"Album-album ini membekukan waktu yang pernah kami lewati. Tidak semua foto bisa disimpan, aku memilih yang terbaik, yang mewakili masa-masa itu."


"Dia tidak memiliki pendidikan formal tinggi, tapi semangat belajarnya luar biasa. Diam-diam, dia menyerap begitu banyak pengetahuan lewat memerhatikan orang lain. Dan memiliki ketertarikan atas berbagai disiplin ilmu."


"Malam hari, saat penghuni panti menghabiskan waktu dengan mengobrol atau menonton televisi, Sri terbenam membaca buku-buku."


"Lantas memutar balik seluruh fakta, menuduh orang lain adalah penjahatnya, menyuruh orang lain belajar sejarah-khas sekali seperti jutaan pengkhianat lainnya."


"Pengawal-pengawal ini naif sekali, tidakkah mereka berhitung dengan kekuatan sendiri?"


"Sangat menyakitkan memang, menuduh orang lain pengkhianat, padahal sejatinya diri sendiri yang mengkhianati orang lain. Merasa paling benar, tapi kenyataannya tidak."



Berikut latar tempat di novel ini, berasa keliling dunia hh.


Belgrave Square, London, UK
    Belgrave Square, London, UK          Victoria Station, London


 
    Quay d'Orsay, Paris, Perancis            Maison de Retraite

 
    Grande Mosquee de Paris                  Seine River, Paris

 
    Pulau Bungin, Sumbawa                    Bandara Adi Soemarmo, Surakarta

 
    Pasar Beringharjo, Yogyakarta          Monas, Jakarta

 
    Pasar Senen, Jakarta                          Tower Bridge, London

  
     India Square, London                        Big Ben, London


    Chealsea Flower, London     Bus London


    Cappadocia, Turki                            Fatih Sultan Mehmet Bridge, Turki

    Champs-Elysees, Paris, France        Golden Gate Bride, San Francisco, California, US

Sumber gambar: Wikipedia.