Sabtu, 18 November 2023

Selamat Sempro (Seminar Proposal)

Bismillah, aku mau cerita pengalaman kebahagiaan yang takkan pernah kulupakan. Waktu itu, Jum’at tanggal 03 Februari 2023. Di hari yang berkah dalam islam itu, aku baru tahu ‘Oh jadi seperti ini ya rasanya sempro’, fase yang wajib dilakukan mahasiswa semester akhir pada umumnya. Hari-hari sebelumnya, aku sudah memberitahu ibu buat minta do’a beliau semoga semua dilancarkan dan mendapat nilai yang bagus. Siang itu, seorang teman memintaku untuk membantunya menyiapkan peralatan dan menemaninya saat seminar, aku pun menyanggupinya. Sorenya, setelah berfoto bareng, lalu teringat kalau belum makan siang maka kami berempat pun memesan nasi dengan lauk ayam geprek yang sambalnya sangat enak, Alhamdulillah. Malamnya, aku menemani sahib ke tempat print yang biayanya paling terjangkau untuk mencetak tiga-empat rangkap proposal KTI (karya tulis ilmiah)-nya sebagai tugas akhir mahasiswa diploma tiga (D3).

Ternyata, mencetak banyak lembaran itu menghabiskan banyak waktu dikarenakan kesalahan print atau apalah itu, perhitungan kami kalau akan selesai sebelum jam 10 malam meleset. Akupun menelpon sahib lainnya di asrama, mengatakan aku ga pulang malam ini dan memintanya untuk memasukkan seragam dan jilbabku ke tote bag yang biasa kupakai ke kampus. Tak lupa dengan beberapa rangkap lembaran proposal KTI-ku. Semua itu diletakkan di depan pagar karena jam 10 malam asrama sudah ditutup. Akhirnya, lewat jam 10 malam kami baru selesai print. Sahib yang di asrama menelpon dan menanyakan di mana keberadaan kami. ‘Cepat, nanti barangmu takut diambil orang.’ katanya. (Mungkin maksudnya karena terdapat beberapa botol air mineral dan minuman sari buah). Dalam hati aku menertawakan, ‘Siapalah yang mau mengambil, kan tidak seberapa itu.” Meskipun begitu aku mengiyakannya.

Aku menginap di rumah sahib, terdapat cermin besar di sana. Aku latihan sendiri untuk besok, melihat bagaimana cara bicaraku di depan cermin dan merekam suara. Beberapa hari sebelumnya aku sudah menandai bagian yang penting di lembaran proposal KTI-ku. Menulis di sticky note dan menempelnya di halaman cover depan. Berusaha berpikir kalau seminar proposal tidak sesulit itu, aku sudah belajar sebelumnya, memperkirakan pertanyaan para dosen penguji dan mengetahui jawabannya. Sahib tetangga kamar asrama juga sudah memberitahu do’a memohon kemudahan اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً yang artinya “Ya Allah, tidak ada yang mudah kecuali apa yang Engkau mudahkan, dan Engkau menciptakan kesedihan ketika Engkau berkehendak mudah.” belakangan aku baru tahu kalau itu hadist nabi dan shahih Ibnu Hibban. Juga mengulang-ulangi do’a nabi Musa رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي berarti “Ya Tuhanku, lapangkanlah bagiku dadaku, dan mudahkan bagiku segala urusanku dan lancarkanlah lidahku, supaya mereka memahami kata-kataku.” (Surah Taha: ayat 25-28).

Esoknya setelah menunaikan shalat subuh, aku pun bersiap-siap meski baru memesan kue dengan panggilan telepon yang yang syukur tersedia. Bertanya ke sahib perihal bedak yang ternyata kebetulan habis, hanya ada lip tint. Pagi itu, aku meminjam barang kepunyaan sahib semua, mulai dari almamater yang ukurannya pas, sepatu ukuran kecil yang kupaksa pakai tapi masih agak nyaman juga helm. Ya, aku terlupa semua itu. Pagi itu, aku pun baru membeli bedak bayi ukuran mini, buru-buru men-starter motor untuk mengambil kue pesanan meski ada drama salah masuk jalan untuk ke tokonya sebentar. Setelah itu langsung ke kampus. Aku lega, kulihat seorang teman masih di dalam ruangan seminar jadi aku masih menunggu giliran. Sahib menyusul.

Sampai akhirnya temanku itu selesai, raut mukanya tampak lega dan bahagia. Aku meminjam laptopnya karena ga bawa laptopku yang tidak bisa tersambung dengan kabel infocus milik kampus, syukur dikasih. Penumpang kapalku hanya dua orang, setidaknya aku merasa tidak sendiri, itu lebih dari cukup daripada ramai. Bismillah, aku memulai seminar.

Para dosen penguji tidak menyangka karena suaraku seperti volume full padahal biasanya rendah, ternyata itu menjadi nilai plus. Syukurlah, aku telah mengetahui ini dari situs Quora. Dosen penguji memberi saran mengganti judul sedikit malah mempermudah rencana penelitianku setelah sesi tanya jawab, tentu saja aku menerimanya dengan senang hati. Dosen-dosen itu pun memberi ucapan selamat karena aku lulus sempro. Setelah menyalami para dosen maka selesailah sempro hari itu. Teman-teman mengucapkan selamat.

Beberapa saat kemudian, ada chat WhatsApp yang masuk pada pukul setengah 11 siang dari sahib asrama menanyakan, ‘Apakah aku sudah siap sempronya?’ yang kubalas, ‘Sudah. Alhamdulillah.’ Dia pun menyuruhku untuk cepat pulang yang rupanya untuk mengajak berfoto. Tentu saja aku tidak tertarik. Aku memang tidak ingin seperti memperbesar-besarkan sempro, bukannya lebih penting itu setelah sidang skripsi/KTI? Menurutku, sempro bukan apa-apa karena belum penelitian. Aku merasa, ‘Apa orang kita terlalu banyak merayakan?’ Jadi berujung banyak habis duit kan, apalagi beli hadiah buat teman setelah sempronya. ‘Mending ditabung, buat persiapan penelitian.’ pikirku.  Aku jadi ingat teman yang bilang, ‘Kamu ga mau foto samaku?’ setelah sempronya. Aku memang ga tertarik foto di momen sempro saat itu, kubalas, ‘Nanti saja, pas kamu sidang.’ yang ga juga kulakukan karena ga sempat aku ada urusan lain, lagipula aku ga sepercaya diri itu.

Aku bilang ke sahib asrama, ‘Sore saja fotonya.’ Dan tentu saja diprotesnya. ‘Aku ga sempat foto bareng dosen penguji (seperti kebanyakan teman lain dan menginginkannya juga, tapi syukur sudah pas sidang KTI kemudian). Oh, aku tadi pinjam laptop teman, mau balikin chargernya ketinggalan dan di ruang seminar ada teman yang lain lagi sempro.’ Saat itu sudah pukul 11 siang. Beberapa menit kemudian, setelah aku mengembalikan charger laptop ke pemiliknya, sahib yang rumahnya aku tempati semalam meminta buat menemaninya menyiapkan berkas beasiswa, lalu mengajakku makan siang di rumahnya entah karena kakaknya sahib yang mentraktir makanya aku merasa ga enak (ga baik sering ga enakan). Terpikir, aku pengin menghadiri kajian ke kampus utama sebelum jam 12 siang tapi ga jadi karena baru ingat lupa bawa helm.

Jam 1 siang lewat aku baru tahu ada chat lagi, rupanya masih sahib asrama asyik menyuruhku pulang. Rupanya, aku sudah ditunggu lama mereka dari tadi, Ya Allah, kenapa aku baru sadar!?  Aku pun pamit ke sahib dan kakaknya, di perjalanan melewati jajanan bakso goreng dan memutuskan untuk membelinya. Sesampainya di asrama, ternyata sahib-sahib asrama sudah berpakaian rapi di luar dugaanku mereka yang masih memakai baju rumahan. Aku menawarkan jajanan itu mereka terlihat excited, berarti juga belum makan siang. Ternyata, mereka memberiku dua kotak kue donat. Aku merasa sangat terharu sekaligus bersalah. Tidak menyangka, ternyata mereka begitu peduli. Padahal saat sahib asrama itu sempro, aku ga memberi hadiah apapun.

Setelah shalat zhuhur, sahib menyuruhku untuk bersiap-siap. Mereka terniat sampai pinjam buket bunga kepunyaan kakak asrama segala. Akhirnya, hari itu aku baru punya foto estetik yang pernah ada. Sahib asrama pun me-mostingnya di story Instagram.

Ah, jazakillah khairan (semoga Allah membalas kebaikanmu) ya sahib (teman yang peduli dan perhatian kepada kita). Sungguh, aku ga pernah ekspektasi apa-apa di hari sempro, nothing special. Tapi mereka sudah kasih kejutan itu, aku sungguh ga menyangka. Padahal, aku merasa ga dekat-dekat sekali sama kamu tapi kamu pun mengakuinya. Tapi mereka sudah melakukan ini, hal yang sangat berarti. Mengapresiasi momenku dengan cara mereka. Sungguh, terima kasih banyak semuanya, khususnya Mutia, Indah, Nadia ;’) dan Lutfia yang estetik semoga persahabatan kita semua till Jannah.

Rabu, 15 November 2023

Review Novel Kusni Kasdut - Parakitri

Pada mulanya, aku ga tertarik dengan buku ini, apalagi saat melihat judul dan cover-nya. Tapi, lagi-lagi berbekal situs goodreads dengan rating yang tinggi 4 dari 5 maka aku pun mencobanya. Saat membaca Kusni Kasdut adalah penjahat fenomenal yang berhasil lolos dari penjara berulang kali … Aku langsung, ‘Hah!? Penjahat kenapa sampai dibuatkan bukunya!” Tapi, memang sih aku pengin tahu bagaimana jalan cerita dari sudut pandang seorang penjahat a.k.a tokoh antagonis karena selama ini menurutku banyak sekali dari tokoh protagonis. Ya, kita ga pernah tahu sisi kehidupan seseorang tanpa menelusurinya.

Ternyata Kusni Kasdut pernah ikut berjuang membela negara pada masa revolusi nasional Indonesia, itu yang membuatku salut. Aku pernah membaca di Kaskus, ada sebuah ungkapan ‘Jika kemiskinan itu selalu jadi alasan dibalik aksi-aksi kriminal.’ hal ini ternyata benar seperti yang dialami Kusni Kasdut. Ia lahir dari keluarga miskin mendambakan harkat diri yang tak ditemukannya. Sampai ia mempertanyakan arti pengorbanan setelah selalu menemui kegagalan dari pergulatan pahitnya hidup dan pertentangan pedihnya batin.

Kusni waktu dulu pernah masuk Heiho (tantara pembantu) saat Indonesia masih dijajah Jepang, yang dilatih sangat keras oleh tentara pendudukan Jepang di Malang. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Kusni bergabung dengan TKR (tentara keamanan rakyat) bergerilya hingga Surabaya menghadapi pasukan sekutu dari Inggris. Inggris ingin melucuti senjata Jepang sedangkan Indonesia mau senjata itu setelah Jepang menyerah kepada sekutu dan kembali ke negaranya. Kusni juga bergabung dengan laskar Brigade Teratai yang anggotanya dari copet, rampok, germo, wanita panggilan selain TNI. Kusni mengambil emas dan berlian milik warga keturunan Tionghoa untuk modal perang dan memukan Meriam tentara Belanda untuk melawan Belanda.

Kusni sering ditangkap pasukan Belanda, dipukuli dan dijebloskan ke Penjara tapi juga selalu bisa meloloskan diri. Kusni kecewa tak bisa masuk TNI karena luka di kakinya. Ia mengurus surat pernyataan bekas pejuang dan ke Biro Rekonstruksi Nasional (tempat penempatan bekas pejuang) di Jakarta, namun tak mendapat jawaban (pekerjaan).

Empat tahun ikut berjuang demi tanah air, tapi dalam sekejab menjadi orang susah. Hingga akhirnya Kusni bersama temannya memeras dengan modus penculikan orang kaya yang hasilnya dibagi-bagi kepada sesama pejuang. Kusni juga merampok hartawan Arab hingga terbunuh yang waktu itu belum banyak terjadi seperti sekarang. Aksi nekat lainnya merampok perhiasan emas dan berlian koleksi Museum Nasional Jakarta senilai Rp. 2,5 miliar pada tahun 1963.

Kusni ditangkap ketika akan menjual sisa hasil curiannya, sempat melarikan diri hingga beberapa kali pindah penjara. Ia tercatat sudah delapan kali kabur dari penjara. Sampai pengajuan grasinya ditolak Soeharto menjelang eksekusi mati. Kusni melukis Gereja Katedral Jakarta di hari-hari senggangnya dan lukisan itu dipajang di Museum Katedral Jakarta.

Quotes menarik dalam buku.

“Kalau tak ada kemurahan hati, keraslah! Kalau tak ada harga diri, rebutlah!”

“Begitulah manusia, pikirnya. Ia hanya berani waktu musuhnya lemah.”

“Apa sebenarnya yang gelap di dunia ini? Pohon dan batu tetap di tempatnya. Air dan angin mengalir dan berembus seperti sediakala. Matahari terbit di timur dan terbenam di barat. Semua di sana. Hanya hati manusia yang berubah. Apa yang perlu dirisaukan?”

“Bapak jangan lupa, saya ini dokter! Tugas saya menyembuhkan bukan menambah penderitaan!”

“Tapi revolusi telah memberi sesuatu yang tak ternilai harganya kepada mereka semua: pengalaman dalam pengorbanan. Atau lebih tepat, kesempatan menggunakan kemampuan semaksimal mungkin. Ia telah memberi kesempatan kepada para pejuang untuk menikmati harga dirinya. Berapa orangkah yang beruntung memperoleh saat melakukan sesuatu dengan segala kemampuan dan kegairahan yang ada, tanpa udang dibalik batu, tanpa nafsu-nafsu pribadi?”

“Apa yang sudah dilakukan tak mungkin ditiadakan lagi. Dan bohong melelahkan kehidupan, karena bohong menuntut kebohongan lain untuk mendukungnya. Terus begitu tanpa akhir, sehingga orang tak pernah jadi dirinya sendiri dan banyak kesusahan yang ditimbulkan.”

“Sebab apa yang mengubah hidupnya pada akhirnya apa yang bisa dikerjakannya, sebab apa yang bisa dikerjakan tumbuh dalam kemungkinan yang melingkunginya. Maka ia senantiasa siap, tanggap, dan cermat dengan lingkungan, sehingga tanpa disadarinya ia sibuk dengan menyenangkan. Keinginan dan nafsu tak sempat merembes dari apa yang mungkin dilakukannya saat itu juga.”

“Tapi dunia dan kehidupan ini rupanya bukan untuk ditaklukkan tapi dihidupi.”

“Tiap orang menemukan kemungkinan untuk berbuat di atas semua ini tanpa ditanyakan pangkat dan harga diri.”

“Bahwa satu hal yang sangat penting bagi manusia, ia lebih beruntung dari kebanyakan orang. Dipelajari dan dipahaminya banyak hal langsung dari perbuatan, langsung dari kehidupan. Hampir tidak ada dari buku, hampir tidak ada dari kabar angin, hampir tidak ada dari tontonan, hampir tidak ada dari petuah.”

Perjalanan hidup seorang bromocorah legendaris menginspirasi lagu ‘Selamat Pagi Indonesia’ dari grup music rock, God Bless.

Sumber bacaan tambahan

Jumat, 03 November 2023

Victims Of Love - Abul Hamid Abid al-Maslamani

Kebahagiaan sejati dapat kamu peroleh dengan berlindung kepada Allah dan bertadharru' kepada-Nya. Dirikanlah shalat malam agar Dia mengangkat kesedihan dan kesulitan dari dirimu, mengobati lukamu, serta menghadirkan ketenangan dan kelapangan dalam hatimu.

Saudariku, jika kamu mendambakan kebahagiaan, maka ketuklah pintu-pintu langit di siang dan malam hari daripada mengetuk para pria lewat telepon dan HP mereka.

Saudariku, orang-orang banyak yang tidak memahami dirimu, menghargai dirimu, dan mengerti perasaanmu. Saat kamu meminta perlindungan kepada mereka, maka di antara mereka ada yang akan mengecewakanmu atau memanfaatkan dirimu. Ada juga di antara mereka yang mencari-cari kesempatan untuk berbagai tujuan dan kepentingan pribadinya yang hina. Di sisi lain, ada juga yang ingin membantumu, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Saudariku, kamu tidak akan pernah mendapatkan obat dari penyakit, rasa dahaga, dan lapar batinmu kecuali menangis di hadapan Allah. Kamu tidak akan pernah merasakan ketenangan dan ketenteraman kecuali dengan berdiri di hadapan-Nya guna bermunajat, menumpahkan segala isi hatimu yang terpendam, dan melepaskan segala keluh kesah masa lalumu yang penuh dengan kelalaian."

Kemudian, si wanita berkata, "Aku sering memikirkan hal demikian. Namun, rasa malas dan malu kepada Allah atas segala dosaku membuatku enggan melakukan hal tersebut. Sebab, bagaimana mungkin aku berlindung kepada Allah dan meminta pertolongan serta kemudahan kepada-Nya, sementara aku sendiri tidak menaati-Nya serta sering berbuat maksiat dan dosa?!"

"Subhanallah (Mahasuci Allah)! Saudariku, orang-orang itu kalau sudah dibuat marah oleh seseorang dan apalagi dia berseberangan dengan mereka, tentu mereka akan marah kepadanya, tidak memperkenankannya, menentangnya, dan mereka akan meninggalkannya saat dia tengah menghadapi berbagai bencana dan musibah. Namun, hal itu berbeda dengan Allah. Allah tidak akan pernah menutup pintu-Nya bagi siapa pun meski dia telah berbuat dosa dan maksiat yang paling besar. Bahkan, ketika dia bertaubat dan kembali kepada Allah, maka Dia akan membuka pintu rahmat-Nya serta menyambutnya dengan pintu ampunan. Bukan hanya itu, ketika seorang hamba tidak segera bertaubat kepada Allah, Dia menangguhkan hukuman yang pantas baginya dan tidak segera menghukumnya. Allah justru menyerunya dan memotivasinya untuk segera bertaubat dan kembali kepada-Nya. Bukankah kamu tahu bahwa dalam sebuah hadits Qudsi Allah telah berfirman, 'Sesungguhnya Aku, jin, dan manusia berada dalam berita yang besar. Aku memperlihatkan rasa cinta kepada mereka dengan nikmat-Ku, padahal Aku tidak membutuhkan mereka. Sementara itu, mereka memperlihatkan rasa benci kepadaku dengan berbagai kemaksiatan yang mereka lakukan, padahal mereka butuh kepada-Ku. Siapa di antara mereka yang mendatangi-Ku, maka Aku menerimanya sejak dari jauh. Siapa di antara mereka yang berpaling dari-Ku, maka Aku menyerunya dari dekat. Aku tidak menghalangi para pelaku maksiat dari rahmat-Ku. Apabila mereka mau bertaubat kepada-Ku, maka Akulah kekasih mereka, karena Aku mencintai orang-orang yang selalu bertaubat dan menyucikan dirinya. Apabila mereka menjauh dari-Ku, maka Akulah tabib mereka. Aku akan menguji mereka dengan berbagai musibah demi membersihkan diri mereka dari segala dosa dan kesalahan mereka. Rahmat-Ku mengalahkan amarah-Ku, kelembutan-Ku mengalahkan ancaman-Ku, dan ampunan-Ku mengalahkan sanksi-Ku. Aku sangat sayang kepada para hamba-Ku jauh melebihi kasih sayang orang tua kepada anaknya."

Selesai Muhammad menyampaikan hadits Qudsi tersebut, pecahlah tangisan si wanita sambil berkata, "Betapa Allah sangat sayang kepada kita... betapa Allah sangat sayang kepada kita...."

Setelah si wanita tenang, Muhammad kembali melanjutkan bicaranya, "Saudariku, aku juga sama seperti kamu. Aku mencari kebahagiaan sejati di dunia ini. Namun, aku telah mendapatinya. Aku mendapatinya dengan cara menaati Allah, sehingga aku bisa hidup dekat dengan Allah dan berada di bawah bayang-bayang ridha-Nya. Aku mendapati kebahagiaan sejati dari berbagai jalan: bertaubat, memohon ampunan Allah, menangis karena ingat dosa saat menjelang subuh, bergaul dengan orang-orang saleh, mengikuti tangisan orang-orang yang bertaubat, rintihan orang-orang yang berdosa, permohonan ampunan orang-orang yang bermaksiat, khusyu' dan ruku', tunduk kepada Allah, berpuasa dan bangun malam, menjalankan segala perintah Sang Maharaja, membaca al- Qur'an, dan meninggalkan sinetron-sinetron serta lagu-lagu yang melalaikanku dari Akhirat.

Saudariku, aku telah mencari cinta sejati. Aku mendapati bahwa jika orang-orang mencintai sesuatu mereka akan mengambilnya, apabila mereka memberi maka mereka akan menuntut dan merampasnya. Namun, Allah itu berbeda. Apabila Allah mencintai seorang hamba, Dia akan memberikan segala yang dibutuhkannya tanpa perhitungan. Apabila Allah ditaati, Dia akan memberikan balasan yang baik dan pahala.

Saudariku, orang-orang tidak mungkin memberikan ketulusan dan rasa aman sebagaimana yang kita cari. Tidak pula mereka memberikan kita kesenangan, kasih sayang, dan kehangatan. Sebab, setiap orang dari mereka sibuk dengan dirinya sendiri. Kebanyakan dari mereka tidak memiliki berbagai perasaan yang agung itu dan tidak mengetahui maknanya selain tidak merasakan keindahannya. Kalau keadaan mereka seperti demikian, mana mungkin mereka mampu memberikan perasaan-perasaan yang mulia itu kepada orang lain? Saudariku, kamu tidak akan menemukan seorang pun yang akan memberikanmu apa yang kamu cari kecuali Rabbmu, Allah. Orang-orang itu memang biasanya sungkan membuka pintu mereka, sedangkan Allah senantiasa membuka pintu-Nya bagi siapa saja yang meminta kepada-Nya.

Di malam dan siang hari Dia membentangkan tangan-Nya sambil menyeru para hamba-Nya, 'Kemarilah! Taatilah Aku agar Aku memenuhi segala kebutuhan kalian, serta memberikan kalian rasa aman, ketenteraman, dan kehangatan.' Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya, 'Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran,' (QS. al-Baqarah [2]: 186).

Saudariku, kebahagiaan sejati tidak akan kamu dapatkan kecuali dengan hidup bersama Allah dan berada di bawah lindungan-Nya. Sebab, semua orang merasakan dahaga batin. Dahaga ini tidak hanya terpuaskan oleh kasih sayang orang tua, belas kasih para saudara dan kerabat, cinta tulus seorang suami atau istri, dan persahabatan seorang teman. Semua itu hanya dapat menghilangkan dahaga sesaat saja, karena setiap orang sibuk dengan rasa dahaganya sendiri. Untuk selanjutnya, dia pun tidak bisa memberikan kepuasan total bagi dahaga orang lain. Sebaliknya, kepuasan batin secara penuh hanya bisa diperoleh dengan berlindung kepada Allah, hidup dengan cara menaati-Nya, serta berjalan di bawah naungan hidayah dan cahaya-Nya. Kalau sudah melakukan semua itu, baru kamu akan merasakan kebahagiaan hakiki dan makna cinta sejati. Mengapa kamu tidak mencoba melewati jalan ini walaupun hanya sekali? Kalau kamu mencoba, kamu bakal merasakan perbedaan yang besar dan kamu akan melihat hasilnya pada dirimu sendiri."

Si wanita lalu menjawab sambil mencucurkan air mata penyesalan, "Iya, kamu benar. Demi Allah, inilah jalan yang aku cari. Aku ingin sekali mendengarkan nasihat seperti ini sejak beberapa tahun yang lalu, supaya menyadarkanku dari kelalaian, mengeluarkan kegelisahan dan kegundahan dari hatiku, serta menunjukkanku jalan kebenaran."

Muhammad segera berkata, "Kalau begitu, mari kita mulai melalui jalan ini sekarang juga. Waktu fajar telah tiba dan benang-benang fajar yang bercahaya mulai terang masuk ke alam sedikit demi sedikit. Itu suara adzan mulai terdengar menggema di setiap tempat. Suara yang menggedor hati yang bingung dan jiwa yang gelisah agar kembali kepada Rabbnya. Itulah tanda-tanda shalat Subuh yang penuh kehangatan dan kelembutan menyerumu, kembalilah kepada Rabbmu... kembalilah kepada Penolongmu...! Segeralah buka lembaran hidup baru. Jadikanlah waktu fajar ini sebagai hari kelahiranmu yang baru. Hendaklah hal baru yang kamu mulai dalam hidupmu ini yaitu shalat Subuh yang kamu hadapkan dirimu kepada-Nya, menumpahkan segala isi hatimu, serta melepaskan berbagai keluh kesah atas kemaksiatan dan dosa-dosa di masa lalu.

Aku berharap setelah dua pekan dari sekarang kamu menghubungiku Aku ingin. tahu apakah dalam jangka waktu sekian kamu telah merasakan kebahagiaan sejati atau belum?" Kemudian Muhammad menutup HP-nya.

Setelah dua pekan berlalu dan sesuai dengan waktu yang disepakati, si wanita menghubungi Muhammad. Intonasi suaranya menunjukkan keceriaan dan kebahagiaan. Dia lantas berkata, “Akhirnya aku mendapati kebahagiaan sejati, rasa nyaman, dan ketenangan batin yang selama ini aku cari. Akhirnya aku bisa juga meminum air ketenteraman hati yang selama ini aku haus dengannya, dan memandikan jiwaku dengan air mata taubat. Hasilnya, jiwaku merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Aku sudah bisa mengobati hatiku yang terluka dengan balutan taubat sehingga ia pun segera sembuh. Sekarang aku yakin bahwa tiada kebahagiaan sejati kecuali dengan cara menaati Allah. Selain itu, maka ia merupakan kebahagiaan yang bersifat fatamorgana, menipu, dan semu yang cepat hilang.

Aku meminta kepadamu sesuatu yang ringan, tolong kamu sebarkan kisahku ini secara lengkap. Sebab, banyak sekali para remaja kaum hawa yang merasa gelisah dan bingung seperti diriku ini. Semoga lewat kisah ini Allah menunjukkan mereka kepada jalan yang lurus."

"Mudah-mudahan harapanmu itu segera menjadi kenyataan," balas Muhammad mengakhiri pembicaraannya.

***

Tiga Hal Dasar Kesehatan Alpha Girl

Tiga Hal Dasar Kesehatan Alpha Girl dalam buku  The Alpha Girl's Guide oleh Henry Manampiring

Sebenarnya, kesehatan itu terdiri dari 3 hal dasar saja, yaitu: eat well, move well, sleep well. Konsumsilah makanan yang baik. bergerak (olahraga) yang baik, dan tidur yang baik. Saya merekomendasikan buku Eat Move Sleep tulisan Tom Rath untuk tip-tip sehat yang didukung oleh sains, bukan sekadar tren "kesehatan" yang sering datang dan pergi. Tip ini mudah dipraktikkan semua orang. Berikut ini adalah beberapa tip dasar dari Tom Rath.

EAT well (Makan dengan baik). Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan perempuan saat ingin sehat adalah mencampuradukkan kuantitas makanan dengan kualitas. Masih banyak orang yang mengira pola makan sehat adalah sekadar mengurangi jumlah makanan (kuantitas) seolah-olah makan lebih sedikit sudah identik dengan menjadi sehat. Padahal yang terpenting bukan kuantitas makanan, tetapi kualitas makanan tersebut. Istilah "kalori" sering digeneralisasi sebagai musuh jahat, padahal kalori ada berbagai jenis, dan yang penting adalah memilih jenis kalori yang baik. Diet secara kuantitas juga menyebabkan persepsi bahwa untuk sehat kita tidak boleh kenyang dan harus selalu merasa lapar. Padahal, tidak ada yang salah dengan kenyang, asalkan kenyang yang berkualitas.

Kesalahan lain yang juga sangat umum adalah menjadikan praktik pola makan sehat sebagai sebuah "program sementara". Pasti kita pernah bertemu teman, atau kita sendiri mengatakan, "Saya lagi diet, nih". "Lagi diet menunjukkan seseorang sedang menjalankan program diet, yang artinya akan ada waktunya program itu berakhir dan dia kembali ke pola makan normal. Padahal pola makan yang sehat itu bersifat senantiasa tidak ada "awal" dan "akhir", bukan hanya seminggu-dua minggu. Prinsip makan sehat sebagai sesuatu yang sementara ini mungkin juga disebabkan persepsi yang keliru bahwa diet itu adalah sekadar mengurangi kuantitas makan, sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman dan lapar, dan akhirnya hanya dijalankan "seperlunya".

Prinsip penting dari eat well adalah mengubah kualitas dari apa yang kita makan sehari-hari, bukan mengandalkan menu makanan khusus atau suplemen pengurus secara on-off. Hal-hal sederhana yang bisa dilakukan sehari-hari seperti mengurangi konsumsi gula, baik gula pasir maupun yang terkandung di makanan dan minuman kemasan. Memilih karbohidrat kompleks dan menghindari karbohidrat refined seperti nasi putih atau roti putih dan menggantinya dengan nasi merah atau roti gandum utuh.

Mengapa kita sulit mengurangi kebiasaan menyantap makanan yang tidak bermutu? Karena dampaknya tidak langsung terasa. Jika kita salah memakai sepatu, umumnya kaki langsung terasa sakit atau lecet sehingga kita langsung menyadari ada yang salah dan mengganti sepatu. Dengan kebiasaan makanan yang buruk, sering kali dampaknya memakan waktu lama. Kenaikan berat badan hanyalah salah satu dampak yang terlihat relatif cepat. Masih banyak dampak buruk makanan yang terakumulasi dalam jangka waktu lama, kolesterol misalnya, secara perlahan membuat pembuluh darah arteri mengalami penyempitan. Dan, kelak bisa menyebabkan serangan jantung atau Stroke. Karena prosesnya yang lambat, membuat banyak orang tidak memedulikannya sampai sudah terlambat.


MOVE well (bergerak dengan baik).

Salah satu kebiasaan buruk manusia modern adalah kurang bergerak (sedentary lifestyle). Manusia terus menciptakan teknologi yang membantu hidupnya. Jika zaman dahulu nenek moyang kita harus banyak berjalan untuk menyelesaikan urusannya, sekarang kita bisa naik angkot, motor, mobil, dan ojek. Kita menciptakan teknologi yang mencegah kita untuk merasa lelah. Lift dan eskalator sekarang menjadi kelengkapan gedung agar kita tidak perlu menggunakan tangga. Bahkan, untuk berbincang-bincang dengan teman sekantor pun kita tinggal menggunakan telepon kantor atau chatting dengan handphone. Ironisnya, semua teknologi yang membuat kita tidak perlu lelah justru perlahan merusak badan kita.

Badan manusia memiliki desain yang selama puluhan ribu tahun diperuntukkan untuk bergerak. Nenek moyang kita manusia purba tidak bisa memesan nasi Padang pakai Go-Jek. Boro boro pakai Go-Jek, nasi Padang saja tidak ada. Mereka harus berburu sapi purba dengan susah payah setiap ingin makan rendang purba. Aktif bergerak sudah menjadi keharusan bagi nenek moyang kita selama ribuan tahun.

Kehidupan modern yang membuat kita duduk di kelas atau kantor selama berjam-jam hampir setiap hari membuat tubuh kita tidak bergerak sebanyak yang seharusnya. Karenanya timbullah berbagai gangguan, seperti berat badan tidak ideal, diabetes, penyakit jantung, dan lain-lain. Ibarat mobil balap yang tidak pernah digunakan dan hanya parkir di garasi, akhinya justru akan rusak.

Sama seperti dengan kebiasaan makan sehat, "bergerak yang baik" tidak hanya terbatas kepada "waktu khusus olahraga Ini juga kesalahan yang umum terjadi. Kita menerjemahkan gaya hidup aktif artinya harus meluangkan waktu khusus, bahkam tempat yang khusus, hanya untuk bergerak aktif. Kita harus menjadwalkan "waktu olahraga", pergi ke gym, memakai alat-alat olahraga mahal, dan lain-lain. Hal ini menciptakan "sekat" antara ehidupan sehari-hari dan bergerak aktif. Olahraga hanya terjadi 23 kali seminggu, selama beberapa menit, sampai sejam. Sekat hanya menjadi sebagian kecil dari hidup kita.

Sama seperti pola makan sehat, bergerak aktif itu seharusnya menjadi bagian dari keseharian kita, setiap saat. Kapan pun ada lesempatan untuk bergerak, bergeraklah. Sama seperti bukan "program diet" yang penting, tetapi kebiasaan makan sehari-hari kita, begitu juga soal pergerakan kita, it's all in the little things we do everyday. Hal-hal yang bisa kita lakukan sehari- hari, walaupun tampaknya remeh, justru dalam jangka panjang berdampak besar. Artinya, bukan berarti kita harus push-up di tengah meeting atau sit-up saat guru mengajar. Jika ada opsi untuk melakukan sesuatu secara fisik, maka pilihlah itu dibandingkan mengambil opsi yang mudah dan nyaman.

Contoh, jika kita hendak pergi ke suatu tempat yang bisa dijangkau dengan jalan kaki selama 7-10 menit, maka tidak perlu menggunakan angkot, naik motor, apalagi sampai minta diantar mantan. Jika kondisi jalan baik dan aman, mengapa tidak berjalan kaki? Jika kita berada di kantor yang menghuni beberapa lantai, daripada menggunakan lift, mengapa tidak menggunakan tangga? Kantor saya menghuni lantai 24 dan lantai 26, dan saya heran melihat banyak rekan kerja yang memilih menggunakan lift untuk mengunjungi koleganya padahal menggunakan tangga lebih cepat (tidak perlu menunggu lift), dan lebih sehat.

Dan jika pembaca mengira bahwa bergerak aktif hanya tentang kesehatan "tubuh" semata, maka hal itu keliru besar. Penelitian menemukan bahwa berjalan cepat selama 40 menit 3 kali seminggu selama setahun mampu menumbuhkan volume hippocampus, sebuah bagian otak yang berperan dalam pembentukan ingatan. Gaya hidup aktif juga membantu daya ingat kita.

Catatan di atas tidak berarti waktu olahraga khusus tidak penting. Meluangkan waktu khusus untuk berolahraga, seperti berlari atau jalan cepat, bersepeda, bermain bola, atau mengangkat beban tetap diperlukan selain gaya hidup aktif sehari-hari. Olahraga dan gaya hidup aktif tidak hanya memberi manfaat pada raga, tetapi juga fungsi otak kita. Pepatah lama, mens sana in corpore sano telah dibuktikan oleh sains. Di dalam tubuh yang sehat memang terdapat jiwa yang sehat.

http://www.dailymail.co.uk/health/article-2561708/Taking-walk-makes-brain-grow-Energetic-stroll-three-times-week-increase-size-organs-memory-hub.html


SLEEP well (tidur yang baik).

Banyak orang menganggap tidur hanyalah sebuah proses istirahat, saat tubuh me-recharge energi. Karenanya banyak yang masih menganggap tidur sebagai fase keseharian yang tidak produktif. Jika tidur bisa dikurangi, seolah-olah artinya teredia lebih banyak waktu untuk "produktif". Ini menyebabkan banyak orang berusaha mengurangi tidur agar bisa lebih banyak bekerja (atau sekadar menonton siaran langsung pertandingan bola), misalnya dengan mengonsumsi kopi atau minuman energi.

Baru-baru ini dunia sains mengungkapkan bahwa saat tidur, justru otak kita tetap bekerja dan melakukan fungsi-fungsi penting. Misalnya, ilmuwan menemukan bahwa saat tidur, otak kita tetap memproses berbagai informasi yang masuk, dan ini berguna untuk pengambilan keputusan saat kita terjaga. Saat tidur, otak kita juga sibuk membangun ingatan baru. Tidur sangat penting peranannya dalam proses belajar karena apa yang kita pelajari saat terjaga akan diendapkan oleh otak menjadi ingatan di saat kita tidur. Penelitian lain juga menemukan bahwa saat tidur, otak membentuk hubungan-hubungan baru dari konsep-konsep yang ada di pikiran kita dan ini adalah kunci kreativitas.

Saat tidur, otak juga sibuk membersihkan racun (sampah kimia). Jika kita tidak cukup tidur, kita tidak memberikan kesempatan bagi otak untuk "bersih-bersih" dan sampah di dalam otak kita yang menumpuk akhirnya menurunkan kemampuan berpikir kita.

Jadi, jangan anggap remeh tidur karena saat kita tidur otak kita tidak ikut tertidur. Bahkan, otak kita baru bisa melakukan fungsi-fungsi vital saat kita tertidur. Pekerjaan otak saat kita tertidur sangat penting untuk membantu kita berfungsi dengan baik saat kita terjaga. Kualitas tidur yang buruk justru membuat kita tidak produktif.

Ada satu lagi alasan agar kita melakukan tidur cukup. Ada banyak penelitian yang menunjukkan hubungan antara tidur dan berat badan ideal. Ditemukan bahwa secara umum, anak anak dan orang dewasa yang tidur terlalu sedikit memiliki berat badan lebih tinggi dibandingkan mereka yang mendapatkan cukup tidur. Beberapa kemungkinan penjelasan di balik ini adalah, mereka yang tidak cukup tidur merasa terlalu lelah untuk berolahraga sehingga lebih sedikit membakar kalori yang dimakan. Atau mereka yang tidur lebih sedikit menjadi makan lebih banyak hanya karena mereka terjaga lebih lama. Atau kekurangan tidur mengganggu keseimbangan hormon yang mengendalikan rasa lapar sehingga mereka yang tidurnya kurang merasa lebih lapar dibandingkan mereka yang tidurnya cukup

http://www.huffingtonpost.com/2014/09/28/brain-sleep-_n_5863736.html http://www.webmd.com/sleep-disorders/excessive-sleepiness-10/10-results-sleep-loss?page=2

Pembahasan tentang Genom yang Mudah Dimengerti

Pembahasan tentang Genom yang mudah dimengerti oleh Ryoichi Yamaoka kepada Meutia Ahmad Sulaiman dalam novel Te O Toriatte karya Akmal Nasery Basral.


"Myu, kita bukan dua orang yang baru berkenalan, bukan? Apalagi kita hidup di era milenium ketiga, abad 21, di mana seluruh genom manusia sudah lengkap terpetakan. Dengan rekayasa genetika, PTSD yang kau idap pasti bisa disembuhkan total. Selamanya. Kamu tak perlu bergantung lagi pada senyawa-senyawa kimia yang disebut obat penenang padahal sesungguhnya hanya menghancurkan sistem sarafmu dalam jangka panjang. Teknologi genetika saat ini sudah memungkinkan untuk itu."


"Begini, Myu. Genom kita, yakni paket lengkap gen manusia, terdiri atas 23 pasang kromosom yang terpisah. Dua puluh dua pertama dinamakan berdasarkan nomor 1 sampai 22 sesuai besar ukuran kromosom. Nomor 1 adalah yang terbesar dan nomor 22 yang terkecil. Sepasang kromosom sisanya yang tidak menggunakan angka adalah kromosom yang menentukan jenis kelamin kita: dua kromosom X besar yang ada pada dirimu dan semua wanita, lalu satu kromosom X dan satu kromosom Y pada diriku dan semua pria. Berdasarkan besarnya ukuran, kromosom X berada di antara kromosom 7 dan 8, sedangkan dari ukurannya kromosom Y memiliki bentuk terkecil." pasang


"Sampai di sini aku mengerti. Tapi apa hubungannya dengan traumaku?"


"Aku jelaskan dengan contoh mudah. Bayangkan sebuah buku terdiri dari 23 bab."


"Buku dengan 23 bab? Oke!"


"Buku itu disebut GENOM. Sedangkan 'bab' itu disebut KROMOSOM. Satu bab kromosom-tak seperti buku konvensional yang hanya terdiri atas satu cerita bisa terdiri atas puluhan ribu cerita. Bisa 30.000-80.000 cerita. Ini yang disebut GEN. Setiap cerita tersusun dari paragraf yang disebut EKSON, di mana setiap paragraf terdiri atas sejumlah kata yang disebut KODON dan setiap kata adalah susunan barisan huruf yang disebut BASA.


Kalau buku dalam aksara Latin, misalnya dalam Bahasa Inggris atau Indonesia, yang panjang katanya berbeda-beda namun selalu diambil dari 26 huruf yang ada, maka buku genom ditulis dengan kata-kata yang panjangnya selalu tiga huruf dari empat huruf yang ada, yakni A, C, G, T yang merupakan singkatan dari adenin, sitosin (cytosin), guanin, dan timin. Kalau buku ditulis pada halaman yang rata, maka genom ditulis pada rantai-rantai panjang gula dan fosfat yang disebut molekul-molekul DNA tempat basa-atau huruf-melekat menyamping membentuk anak tangga-anak tangga. Setiap kro- mosom adalah sepasang molekul DNA yang sangat panjang."


"Kamu mengingatkanku pada pelajaran biologi di sekolah dulu, hanya lebih rinci dan lebih rumit."


Ryo mengibaskan tangannya. "Lupakan tentang ekson, kodon, dan basa. Fokus saja pada perbedaan sederhana antara genom, kromosom, dan gen. Apakah kamu paham?"


"Semoga," ujar Meutia sambil mengingat sebentar penjelasan Ryo. "Jika genom adalah buku, maka kromosom adalah bab, dan gen adalah cerita yang menyusun bab. Betul?"


"Betul sekali. Ada informasi tambahan yang menarik menyangkut peran aktif seorang ilmuwan Indonesia yang membuat jumlah kromosom manusia diketahui sebanyak 23 pasang seperti sekarang, bukan 24 pasang seperti keyakinan para ilmuwan pada awal abad ke-20."


"Ilmuwan Indonesia? Wow! Aku baru dengar tentang ini."


"Singkat cerita sampai 1955 para ilmuwan masih yakin bahwa jumlah kromosom manusia itu 24 pasang berdasarkan riset Theopilus Painter. Selama tiga dekade hasil penelitian Painter yang dipublikasikan pada 1921 itu dipercaya sebagai sebuah kebenaran ilmiah, sampai seorang ilmuwan Indonesia bernama Joe Hin Tjio yang bekerja sama dengan ilmuwan Swedia, Albert Levan, menemukan hasil berbeda. Mereka mengoreksi kesalahan riset Painter dan menemukan bahwa manusia memiliki 23 pasang kromosom, bukan 24 pasang, seperti dimiliki simpanse, orang utan dan gorila, kerabat terdekat manusia dalam keluarga ungka.


Perbedaan paling jelas antara kita dengan ungka bukanlah karena kita kehilangan sepasang kromosom yang ada pada mereka, mela inkan karena dua pasang kromosom berukuran sedang pada ungka bergabung menjadi kromosom nomor 2 pada manusia."


"Maksudmu, genom kita mirip dengan orang utan, gorila, dan simpanse?"


Ryo mengangguk. "Itu yang menjadi standar pengetahuan genom sekarang. Tetapi genom ini bukan buku biasa. Ini buku biasa. Seandainya setiap kata di dalam genom kita baca dengan kecepatan yang luar biasa satu detik per kata, ingat ya, Myu, satu detik per kata, dan kita membaca buku ini selama delapan jam sehari, terus menerus selama sepekan, sebulan, dan seterusnya tanpa pernah libur sehari pun membaca, maka kita baru akan tuntas membaca seluruh isi buku genom manusia ini setelah satu abad"


Meutia terkejut. "Selama itu untuk membaca genom di tubuh kita?"


"Ya! Atau kalau genom itu kita tulis dalam bentuk satu huruf untuk setiap satu milimeter, maka panjang tulisan itu akan mencapai panjang hampir 3.000 kilometer, setara dengan jarak Jakarta-Bangkok."


Meutia tercengang. "Sepanjang itu?"


'Penjelasan Ryo ini disarikan dari Bagian Pendahuluan, Bab 1 dan Bab 2 buku berjudul GENOME: The Autobiography of A Species in 23 Chapters (Matt Rid- ley, 1999). Terjemahan dalam Bahasa Indonesia menjadi GENOM: Kisah Spesies Manusia dalam 23 Bab (PT Gramedia Pustaka Utama, 2018, cetakan keempat) Penjelasan Ryo tentang stres yang berhubungan dengan gen CYP17 dan gen TCF, disarikan dari Bab 10.


"Betul. Dan ajaibnya, Myu, seluruh informasi tadi, yang butuh waktu seabad untuk membacanya dan jika ditulis akan sepanjang 3.000 km, ternyata bisa termuat di dalam nukleus atau inti sel yang sangat kecil-kebanyakan berdiameter kurang dari 1/10 milimeter-yang membuat sel itu bisa ditempatkan dengan mudah di ujung jarum.


"Allahu Akbar!"


"Begitulah kekuasaan-Nya yang mengagumkan. Sekarang pertanyaanku, Myu: bagaimana caranya jika kita ingin mengubah isi sebuah buku atau mengubah genom?"


"Mmm... dengan mengubah bab atau mengubah kromosom?"


"Tepat! Dan bagaimana caranya agar kita bisa mengubah sebuah bab atau kromosom?"


"Berarti harus mengganti cerita-cerita yang menyusun bab itu atau mengubah gen?" Mata Meutia berbinar. "Betulkah jawabanku?" Ryo mengangguk. "Sekarang kamu sudah paham inti rekayasa genetika?"


"Mungkin. Lalu apa hubungannya dengan kondisiku dan PTSD yang kualami?"


"Penjelasan ini agak lebih teknis. PTSD berada dalam kelompok besar gangguan mental yang disebut STRES, yang banyak sekali jenisnya. Gen yang bertanggung jawab menyebabkan stres dan pengalaman traumatik manusia adalah gen CYP17 berada pada yang kromosom 10. Maka di masa depan, siapa pun yang mampu mengendalikan CYP17 akan mampu pula mengendalikan kadar stres yang dialami seseorang, tanpa menggunakan obat-obatan! Ini bisa dilakukan sejak manusia masih menjadi embrio."


"Kedengarannya menakutkan." Meutia bergidik.


"Tidak juga. Di dalam tubuh manusia selalu ada kolesterol, senyawa organik yang larut di dalam lemak namun tak larut di dalam air. Kolesterol memproduksi setidaknya lima hormon penting yang disingkat PAKET, yaitu Progesteron, Aldosteron, Kortisol, Estradiol dan Testosteron. Kelimanya secara bersama-sama dikenal sebagai steroid. Gen yang bertanggung jawab mengubah kolesterol menjadi steroid ini adalah gen CYP17 yang berada di kromosom 10 yang aku jelaskan tadi. Kamu bisa mengikuti penjelasanku?"


"Aku masih belum terlalu mengerti. Aku pernah dengar bahwa kadar kortisol dalam darah berkaitan dengan stres. Semakin tinggi kadar kortisol, akan semakin tinggi juga kadar stres."


"Benar, dan inilah inti pembicaraan kita, Myu. Stres bisa diakibatkan oleh tekanan dunia luar seperti beban pekerjaan, atau kehilangan orang-orang yang dicintai..."


"Stres jangka pendek akan menyebabkan kenaikan hormon epinefrin dan norepinefrin..."

Rabu, 01 November 2023

Review Novel Te O Toriatte - Akmal Nasery Basral

Dokumentasi pribadi

Hai guys, di awal November ini aku akan membahas sebuah novel yang berjudul Te O Toriatte karya Akmal Nasery Basral. Aku menyukai novel ini sama seperti aku menyukai novel-novelnya Tere Liye. Novel ini bercerita tentang seorang anak perempuan bernama Meutia Ahmad Sulaiman yang berumur 14 tahun ketika tsunami Aceh melanda dan menewaskan seluruh keluarganya. Meutia selamat dan diadopsi keluarga Jepang. Setelah ia merasa bahagia lagi, musibah masih menimpanya (gempa tsunami Tohoku) dan kebocoran nuklir Fukushima yang menewaskan orang tua angkatnya membuat Meutia kembali merangkap traumatik yang meretakkan jiwanya. Di tengah mengalami PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), ia berjibaku mewujudkan mimpi menjadi Doktor Computer Engineering sekaligus memilih salah satu di antara tiga lelaki yang mencintainya.

Dari novel ini aku jadi tahu macam-macam yang belum kuketahui sebelumnya, dialognya juga menggunakan nuansa bahasa Jepang beserta terjemahan bahasa Indonesianya. Novel ini punya tiga latar tempat Aceh, Jakarta dan Jepang. Aku suka tema sains pembahasan tentang Genom Ryoichi Yamaoka (pakar genom ternama berkebangsaan Jepang) yang kata penulisnya mirip Kento Yamazaki, dikemas secara sederhana dengan menggunakan analogi buku sehingga mudah dimengerti. Jadi menambah pengetahuanku, bahwa ada Joe-Hin Tjio seorang ilmuwan genetika kelahiran Indonesia yang menemukan bahwa kromosom manusia berjumlah 23 pasang. 

Kutipan yang kusukai,

“Hidup adalah menjalani masa kini, bukan merayakan masa lalu.”

“Hidup adalah keberanian, menghadapi yang tanda tanya. Tanpa kita bisa mengerti, tanpa kita bisa menawar. Terimalah dan hadapilah.” -Soe Hok Gie.

“Apakah cowok songong itu tak pernah membaca sejarah bahwa perempuan Aceh tak pernah takut terhadap lelaki? Jangankan cuma satu orang, satu batalyon bersenjata pun akan dihadapi.”

“Yang lebih menakutkan bagi kita adalah mereka yang masih hidup, sebab hanya yang masih hidup yang bisa berbuat jahat.”

“Bahagia itu adalah pilihan hidup. Kebahagiaan bisa diperjuangkan.” “Kebahagiaan bukan berarti tidak ada-nya masalah dalam hidup kita. Bukan, bukan itu, karena masalah pun merupakan bagian alami dari hidup kita sehari-hari.” “Bahagia dalah cara kita beradaptasi menghadapi masalah, memeluknya dengan ramah dan mencari jalan keluarnya tanpa menyerah.”

“Kamu harus terus melangkah. Jangan sampai kesedihan menghalangimu untuk mencapai mimpi-mimpimu.”

“Tapi hidup kan bukan hanya urusan romance. Kamu harus berurusan dengan keluarganya juga nanti.”

“Tapi pertengkaran itu sebetulnya bisa dibuat peraturannya di awal hubungan. Apa saja yang bisa dan boleh dipertengkarkan, apa saja yang tidak perlu dan terlarang karena hanya menghabiskan energi.”

“Orang itu tidak berubah. Karakter tidak berubah, apalagi jika sudah seumur Mami Tuta. Believe me.”

“Seharusnya ini hal yang mudah karena hanya tinggal memilih. Tetapi ternyata justru memilih itu yang tak mudah.”

“Tuhan membenci orang yang putus asa dan bunuh diri.”

“Ketidakikhlasan itu bisa timbul karena perasaan bersalah.”

“Aku tahu. Tapi kadang risiko harus diambil untuk menunjukkan keseriusan cinta.”

“Semua orang rentan terkena mental disorder dengan beragam derajat, dari yang paling ringan sampai yang paling berat. Yang paling ringan misalnya orang yang sering melamun, itu gerbang awal menuju dunia halusinasi.”

“Aku tidak bisa menyembuhkanmu.” “Hanya Allah yang mampu, karena Dialah Maha Pencipta sekaligus Maha Penyembuh. Kesembuhan akan datang melalui ikhtiar medis, do’a tanpa lelah dan izinnya.

“Allah adalah Maha Penyembuh. Hanya Dia yang menyembuhkan, sayangku. Sering-seringlah kita menyebut nama-Nya dengan penuh cinta, penuh rindu. Itulah sebaik-baik obat di muka bumi.”

“Bahwa Tuhan selalu menolong hamba-Nya dengan cara-Nya sendiri, pada waktu yang dia kehendaki. Bukan menurut cara dan waktu yang kita inginkan. Tugas kita sebagai manusia hanyalah melakukan yang terbaik dan setelah itu bersikap ikhlas terhadap apa pun ketetapan-Nya.”

“Sebab hidup bukanlah menunggu hujan usai melainkan terus berkiprah di tengah badai.”

“Betapa pun musibah datang bertubi-tubi di sekeliling kita, selama tangan-tangan kita masih terus saling bertaut melakukan ‘genggam cinta’ maka tak ada pelajaran/hikmah yang akan kita lewatkan sebagai sesama manusia, sesama makhluk Tuhan yang harus saling tolong menolong. Saling menjaga agar cahaya kemanusiaan tidak pernah redup di relung-relung hati terdalam. Kita sebagai makhluk paling cerdas di atas muka bumi.”

Berikut beberapa tempat yang berkesan di novel ini.

Masjid Baiturrahim Ulee Lheue adalah sebuah masjid bersejarah yang berada di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Indonesia. Masjid ini dibangun pada abad ke-17 dan merupakan peninggalan Kesultanan Aceh.

Masjid Istiqlal adalah sebuah masjid nasional yang berada di kota Jakarta Pusat, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Masjid ini menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara dan masjid terbesar keenam di dunia dalam hal kapasitas jamaah.

Pemandangan Angsa di Danau Inawashiro, Fukushima, Jepang



Edelweis di Gunung Pangrango, Lembah Mandalawangi, Jawa Barat


Universitas Aizu, Aizuwakamatsu, Jepang.

Sabtu, 28 Oktober 2023

Review Novel Theodore Boone : The Fugitive - John Grisham

Tidak salah kalau pengguna situs goodreads memberi rating 4.7 nyaris mendekati nilai sempurna 5 untuk novel ini, karena ceritanya memang bagus. Membahas tentang hukum yang dikemas dengan secara sederhana bahkan dengan tokoh utama seorang anak usia 13 tahun. Menurut Wikipedia, penulisnya merupakan mantan politikus dan pensiunan pengacara yang berasal dari Amerika Serikat. Bukunya telah terjual lebih dari 235 juta eksemplar di seluruh dunia. Pada bagian tentang penulis di novel ini, karyanya sudah diterjemahkan ke dalam 45 bahasa. Wow, fantastis ya.

Kembali ke laptop, novel serial anak yang berjudul Theodore Boone: The Fugutive oleh John Grisham ini mennceritakan tentang seorang anak SMP yang melihat buronan sewaktu dia tengah dalam liburan bersama teman-temannya. Theo, anak yang punya tekad untuk menegakkan keadilan ini berhasil menyeret Pete Duffy (buronan FBI) kembali ke meja hijau, tapi jalan yang harus ditempuh masih sangat panjang dan itu berarti dia harus kembali berhadapan dengan bahaya.

Buku ini cukup bagus untuk orang yang awam tentang hukum sepertiku, memberikan pandangan ‘Oh ternyata seperti ini ya rasanya bagaimana jalannya persidangan’ sangat rumit, banyak berkas dan laporan yang harus diurus. Menjadi tahu sedikit juga bagaimana rasanya menjadi pengacara, juri, saksi, terdakwa bahkan hakim. Penulis sangat lihai memasukkan topik tentang hukum karena ia juga merupakan lulusan sekolah hukum. Oleh sebab itu, banyak juga karyanya yang difilmkan dan ditonton oleh banyak orang.

Aku sangat suka dengan karakter utama, yang punya sifat pemberani menegakkan keadilan dan kebenaran. Punya rasa ingin tahu yang tinggi, cerdas, tertarik dan mengerti banyak tentang hukum, tidak heran karena kedua orang tuanya berprofesi sebagai pengacara. Ia juga merupakan anak yang mandiri, di mana dia mencuci sendiri piringnya setelah makan dan sehari-hari kemanapun naik sepeda. Ia baik hati, mengayomi, peduli dengan teman-temannya. Aku suka interaksinya dengan Ike, paman yang juga sangat menyayangi keponakannya itu.

Aku sangat suka novel ini dan merekomendasikannya. Novel ini juga membahas sedikit sejarah tokoh dunia berpengaruh semacam Abraham Lincoln. Dulu sekali, aku cenderung tidak peduli tentang siapa dia, tapi setelah kutahu dalah presiden pertama di Amerika Serikat yang juga menghapus perbudakan, jadi salut dengan perjuangannya. Meski takdir akhirnya tragis karena dibunuh elit global saat tengah menonton teater, jasanya ga akan dilupakan banyak orang di seluruh dunia. Aku memang ga begitu tertarik dengan politik sih tapi dalam kehidupan ini ga bisa lepas dari politik ya.

Kutipan yang kusukai.

“Sering kali, orang yang bersembunyi tepat di depan mata kitalah yang tidak pernah ditemukan.”

“Aku mendapat masalah dan FBI mencariku. Rasanya sangat tidak menyenangkan. Kalau kau berada di pihak yang berlawanan dengan mereka, sulit untuk menyukai mereka. Cara kerja mereka bagus dan mereka tahu itu, tapi mereka tidak selalu benar.”

“Setiap wajah itu berbeda dan wajah mudah disamarkan. Tapi, cara berjalan tiap-tiap orang itu berbeda dan cara berjalan itu lebih sulit disamarkan.”

“Dipenjara itu tidak enak, kau tahu, karena kau dikurung dan dilupakan. Aku kehilangan segala-galanya, termasuk keluargaku. Nama, kehormatan, profesi, harga diri, semuanya. Itulah yang kau pikirkan saat berada di penjara—hal-hal yang selama ini kau sepelekan.

“Kejahatan seringkali menyeret orang-orang yang tidak bersalah, orang-orang yang lebih suka tidak terlibat. Memang seperti itu. Seandainya saksi takut bersaksi, banyak kejahatan yang tidak akan pernah terbongkar.”

“Ini semua salahmu.” “Trims, Julio. Terima kasih banyak.”

“Setiap senyum membuat dunia menjadi semakin indah.”

“Aneh rasanya, menonton sidang seolah semuanya baik-baik saja, padahal tahu bahwa seluruh pertunjukan itu akan berakhir secara mengejutkan.”

“Mereka yang baru belajar bahasa asing sering melakukan kesalahan dengan berusaha menerjemahkan kata demi kata.”

“Betapa sepi pekerjaan sebagai hakim, betapa penting mengambil keputusan yang memiliki dampak besar bagi kehidupan begitu banyak orang.”

“Dia genius. Orang genius bisa mengenali sesama orang jenius.”

“Ingatlah ketika kau dituduh melakukan kejahatan, kau berhak untuk meghadapi para penuduhmu dan menyanggah pernyataan mereka yang bersaksi memberatkanmu.”

“Ada saatnya bisa sedikit memaksakan kehendak, tapi ada saat juga saat-saat memaksakan kehendak justru membuat kenyataan semakin parah. Lebih baik mengaku kalah mumpung masih punya harga diri.”

Berikut tempat perjalanan wisata yang dilakukan oleh Theo dan teman-temannya.

Teater Ford ialah sebuah bekas teater di Washington, D.C., yang digunakan untuk sejumlah pertunjukan panggung pada awal tahun 1860-an. Di teater inilah pada tanggal 14 April 1865 Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln ditembak oleh John Wilkes Booth.

Monumen Washington adalah monumen yang berbentuk obelisk yang berada di tengah kawasan National Mall di ibu kota Amerika Serikat, Washington, D.C.. Monumen ini didirikan untuk mengenang Presiden Amerika Serikat yang pertama, sekaligus pemimpin Tentara Kontinental yang merebut kemerdekaan Amerika Serikat dari Inggris.

Thomas Jefferson Memorial adalah sebuah memorial di Washington, D.C. yang ditujukan kepada Thomas Jefferson, seorang Bapak Pendiri Amerika Serikat dan Presiden Amerika Serikat ke-3. Bangunan neoklasik ini dirancang oleh John Russell Pope.

Rabu, 25 Oktober 2023

Review Novel The Color Of A Dream - Julianne Maclean

Hai guys, kali ini aku akan mereview novel lagi. Yeah, beda dari sebelumnya penulisnya adalah Julianne Maclean, jelas bukan nama orang Indonesia tapi Kanada. Penulis lulusan sastra inggris ini rupanya sering menerbitkan novel dengan genre romantis. Genre yang sebetulnya ga kusukai sama sekali tapi berhubung aku sudah terlanjur beli bukunya ya sudahlah takutnya mubadzir kan kalau tidak dibaca, sayang juga. Kenapa aku ga suka genre romantis, karena geli saja gitu hh bayanginnya. Oh ya, ternyata novel ini termasuk novel dewasa ya untuk pembaca yang berumur 21 tahun ke atas. Walaupun aku sudah dewasa tapi novel seperti ini masih asing untuk aku baca apalagi penulisnya dari luar negeri.

Sejujurnya, aku ga merekomendasikan novel berjudul ‘The Color Of A Dream’ ini setelah habis membacanya. Tapi, aku teringat dengan rating 4 sekian di situs goodreads. Ya, nilai yang bagus dari 5. Jadi, aku hanya mencoba melihat kelebihan dari novel ini selain cover cantiknya yang kusukai.

Novel ini bercerita tentang Nadia Carmichael yang berpisah dari saudara kembarnya, diadopsi, sampai ia butuh transplantasi jantung karena korban virus misterius. Nadia pun operasi jantung yang baru, namun setelah pulih ia selalu bermimpi untuk menemukan identitas pendonornya. Menurutku, novel ini cukup menarik ketika penulis membahas tentang ide transplantasi jantung kemudian bagaimana jantung baru itu mencoba menyesuaikan di tubuh seseorang lain. Pertamanya, jantung akan bereaksi tidak seharusnya itu hal normal lalu penerima jantung baru minum obat tertentu supaya jantungnya berdetak seperti di dalam tubuh manusia pada umumnya.

Aku jadi mengerti bagaimana rasanya jadi orang yang mengalami transplantasi jantung ini. Dia merasakan sakit yang begitu sangat, sampai tidak sanggup untuk membawa benda-benda berat yang biasanya bisa dibawa sebelum seseorang melakukan operasi. Sampai ia bisa tiba-tiba tak sadarkan diri.

Novel ini memiliki dua POV (point of view) yaitu Nadia Carmichael dan Jesse Vincent Fraser. Awalnya aku ga mengira apa hubungan Nadia dengan Jesse karena di beberapa part awal selalu diceritakan kisahnya Jesse, sampai aku pikir ‘Apa aku salah baca atau ada isi bacaannya yang keliru’ karena ga disebut karakternya Nadia. Sampai akhirnya terjawab di part 22 dari seluruh part 65. Aku salut sama karakternya Nadia yang tangguh setelah banyak nasib buruk yang dialaminya, pantesan Jesse juga yang memujinya, “Kau tampak hebat.”

Kehidupannya Jesse sebenarnya juga ga semulus itu di mana dia selalu menjadi bayang-bayang kakaknya yang sukses dan mempesona tapi aslinya banyak sisi gelap. Aku suka Jesse yang mandiri lepas dari tangan orang tuanya yang pilih kasih dengan anaknya, sama seperti aku suka Diana yang mandiri juga sangat sayang dan mengayomi sama adik kembarannya. Kehadiran Christine bisa membuat pasangannya yang punya karakter buruk sekali menjadi sedikit lebih baik.

Kekurangan novel ini karena ada gaya hidup karakternya yang menurut mereka itu pilihan dan bebas tapi menurutku terlalu buruk yaitu mabuk-mabukkan, tinggal serumah di luar ikatan pernikahan dan ketika mereka ada masalah cukup membuatku pusing yang seharusnya aku ga perlu repot memikirkannya, ‘Tapi semua pembaca pasti juga terbawa emosional kan?’ karena memang penulisnya jago.

Oke sekian, selanjutnya seperti biasa kutipan yang kutertarik.

“Percayalah, saat hubungan baru yang mengasyikkan ini sudah kehilangan daya tariknya dan kau terjebak dalam pekerjaan rendahan, bertengkar dengan gadis itu tentang bagaimana kalian akan membayar tagihan telepon, perasaanmu akan lain dan kau akan menyesal.”

“Definisiku tentang kesuksesan berbeda dari mereka. Aku tidak perlu menghasilkan satu juta dollar. Aku tidak ingin memiliki serangkaian hubungan superfisial dengan gadis-gadis yang tidak punya kesamaan denganku.”

“Bukankah itu bagian dari kehidupan? Mengikuti kata hatimu? Menjajaki hal-hal yang tidak diketahui dan mencoba-coba serta belajar dari kesalahan?”

“Hal-hal tertentu dalam hidup berada di luar kendali kita.”

“Kalau kau percaya seseorang tidak menyukaimu, tidakkah kau akan menjauhi orang itu? Jika orang itu memperlakukanmu dengan sikap tidak pecaya, bukankah kau akan berhenti berusaha mendekatkan diri?”

“Hidup seharusnya dIsertai dengan label peringatan.” “Perhatian. Kegembiraan dan kesedihan di depan. Jalan terus dengan sangat berhati-hati.”

“Karena kalau ada satu hal yang yang kupelajari dalam hidup, itu adalah jangan pernah mengabaikan firasat.”

“Kalau ada satu hal yang kupelajari ketika berada di rumah sakit-itu adalah bahwa hidup ini singkat dan kita tidak oleh menyia-nyiakan waktu yang berharga dengan merasa benci atau menyimpan dendam.”

“Secara pribadi, aku percaya hal-hal tertentu memang ditakdirkan dan ‘kebetulan’ adalah kata yang terlalu sederhana untuk hal yang terjadi pada kebanyakan dari kita.”