Selasa, 28 Juli 2020

Dimanapun Kamu Berada, Bahagia Terus ya Kucingku

Hai, kamu gimana ya kabarnya sekarang? Semoga Allah menjagamu ya, mencurahkan rezeki-Nya untukmu. Semoga makananmu cukup dan lekas sehat. Dan yang terpenting, kamu bahagia dengan kehidupan barumu yang sekarang.

Saat aku menulis ini, aku tidak dapat tidur. Mataku berkaca-kaca, mungkin karna aku merindukanmu. Percayalah, aku selalu memikirkanmu. Walau bagi mereka kau tak ada apa-apa, tapi kau selalu berarti buatku.

Aku ingat saat itu, di akhir tahun 2018. Aku di rumah baruku yang sudah ada kamu. Ada kucing dewasa disitu, tapi aku ga tau itu ibumu atau bukan. Kamu sangat kecil waktu itu. Tampaknya kamu lapar, tapi takut-takut buat mendekat untuk memperoleh makanan. Entah apa yang kuberikan saat itu, sepertinya bukan ikan, tapi kamu dengan lahap makananmu itu.

Lalu semenjak itu, kamu balik lagi kemari, rumahku, dari jalan-jalan kecilmu. Ya, kamu teringat karna aku pernah memberimu makan, maka akupun dengan senang hati melakukannya. Padahal yang kuberi bukan apa-apa hanya kerupuk, tempe atau potongan ikan kecil, tapi kamu makan dengan lahap.

Semenjak itu kemanapun kami pergi, kamu selalu mengikuti. Terkadang aku kasihan melihatmu begitu, pasti capek kan? Tapi aku bangga kamu yang sekarang udah ga takut-takut lagi.

Saat ibu dan saudara-saudaraku yang lain ke luar pulau, jujur aku kesepian saat itu. Ya walaupun aku punya TV dan HP di rumah tapi rasanya ga bisa menepis rasa sepi. Tapi aku bersyukur ada kamu. Kamu memang moodbooster banget deh. Tak lupa, aku sempat membelikanmu makanan kucing. Aku senang melihatmu menikmatinya.

Dan berlalu tahun sejak itu, kamu sudah beranjak remaja. Yang tidak berubah hanyalah kamu selalu mengikuti kemanapun kami pergi. Sampe tetangga lain nanya, 'Itu kucingnya ya, Bu? Ngikutin terus.' ibu juga bilang kalo kamu juga suka menemani beliau jalan sore.

Teringat fotomu pernah kujadikan topik untuk lawan chat. Hingga aku tau kalo lawan chat ku itu juga punya kucing. Lalu pernah dikirimkan foto kucingnya yang mirip denganmu, bedanya kucing ia subur.

Aku ga tau kenapa kamu ga subur. Ato aku kurang memberimu makan? Tapi memang karna aku ga pernah membiasakanmu makan nasi sedari kecil, karna kupikir kamu karnivora masa jadinya makananmu dicampur? Ato karna perbuatanku itu kamu jadi terbiasa dan berujung ga subur? :')

Haha, kamu takut banget dengan air, saat pernah kumandikan dengan adikku. Kamu lari terbirit-birit. Padahal airnya ga terlalu dingin karna dah dipanaskan dan mandinya cuma sebentar tapi kamu tetap aja kekeuh.

Juga sebenarnya banyak yang sayang sama kamu, saat kamu kecil, kata ibu, kamu suka digendong oleh tukang bangunan dan sering diberi makan dulu. Lalu sekarang, tetangga di sini yang biasa memberimu sisa makanan juga.

Kamu pintar lho, saat ingin pipis dan BAB kamu sudah mengorek tanah dan menguburnya. Ya, di situ ada pohon anggur dan mungkin bisa jadi pupuk?

Sampe saat itu, kamu muntah terus. Ga biasanya, entah kamu salah makan ato sakit apa. Kamu melakukannya beberapa kali di teras rumah. Dan itu tentu saja membuat ayah marah. Walo aku juga membersihkan muntahan itu.

Hingga kala itu, malam hari. Kamu tiba-tiba muntah di dalam rumah, tepatnya ruang tamu. Dan ayah yang pertama mengetahuinya pun langsung berencana untuk membuangmu. Rencana itu sudah ada sejak dulu, tapi baru direalisasi sekarang.

Malam itu, terakhir aku melihatmu. Kamu dibawa pergi ayah dan saudaraku. Semua terjadi secara cepat dan tiba-tiba. Akupun hanya bisa terdiam.

Lalu, sepulang ayah dan saudaraku. Kata adikku, kamu ditaro di jalan dekat warkop, kamu juga terdiam tak mengeong seolah tau kalo dirimu dibuang. 

Sekarang aku cuma bisa merindukanmu. Tidak ada lagi yang mengikuti kemanapun kami pergi, tidak ada lagi nama yang kupanggil dengan riang dan tidak ada lagi tingkahmu yang lucu. 

Apa mungkin teman-temanmu di sini heran, karna kamu ga ada? Karna kamu berasal dari sini tiba-tiba dipindahkan tempat. Tempat yang kau rasa asing. Semoga kau cepat menyesuaikan diri. Semoga ada yang menyayangimu lebih dari apapun. Namamu, nama yang paling ingin kuberikan sedari dulu jika aku punya kucing. Dan akhirnya kesampaian, meski ga lama.

Terakhir, aku selalu mengingatmu, semoga kamu baik-baik aja di sana, Nyong-nyong. Kuharap dapat melihatmu lagi, meski aku ga yakin masih diberi kesempatan itu.

Senin, 27 Juli 2020

100 Alasan Untuk Tetap Hidup

1. Matahari terbit (arunika)
2. Matahari terbenam (swastamita)
3. Gelembung sabun
4. Hari hujan saat kamu di rumah
5. Lagu favoritmu di radio saat kamu mengemudi
6. Plastik gelembung


7. Membaca buku yang bagus
8. Perjalanan
9. Dapatkan bunga favoritmu


10. Cokelat
11. Menatap ke luar jendela saat bepergian
12. Mencari teman baik baru
13. Berjalan kaki telanjang di pasir
14. Mencium seseorang yang ingin kamu cium
15. Mempelajari hal-hal baru
16. Mencoret-coret
17. Menyentuh tanaman
18. Menjilati es krim yang meleleh
19. Pesan tak terduga dari orang yang sudah lama terlupakan
20. Segelas air saat kamu sangat haus
21. Sebuah pujian dari orang asing
22. Menemukan benda sejak kecil


23. Angin sepoi-sepoi terasa hangat
24. Menonton pertunjukan favoritmu sebelum tidur
25. Minum di pantai
26. Tidur di seprai bersih
27. Berjemur di pagi hari
28. Mendapatkan potongan rambut yang benar-benar cocok untukmu
29. Memukul bola kertas tepat di tempat sampah
30. Menyeka debu layar komputer kamu
31. Memasukkan USB stick dengan benar dengan upaya pertama
32. Mata orang-orang
33. Pelangi yang terlihat jelas
34. Melakukan hal yang takut kamu lakukan
35. Stand-up comedy
36. Piknik
37. Aroma kopi segar di pagi hari
38. Menemukan kekuatan untuk mengatakan "tidak" ketika kamu harus mengatakan "tidak"
39. Berolahraga dan melihat efeknya
40. Tinggal di tempat tidur sedikit lebih lama pada hari Sabtu
41. Bau asin dan suara pantai yang menenangkan
42. Kamu akan menyakiti banyak orang yang mencintaimu lebih dari hidup itu sendiri
43. Ibumu tersenyum
44. Teman-teman terbaikmu tertawa
45. Sepupu, keponakan, dan keponakan kecil kamu yang menghargaimu
46. Perasaan matahari terhadap wajahmu
47. Mendengar kata-kata "Aku mencintaimu"
48. Tidak bisa tidur / perasaan kamu dapatkan malam sebelum liburan
49. Ulang tahun
50. Drive malam yang tenang


51. Kesempatan dan petualangan yang terlewatkan
52. Perasaan berbaring di tempat tidur setelah hari yang panjang
53. Musik yang terhubung denganmu
54. Kamu memiliki tujuan
55. Kamu dapat mengubah hidup seseorang
56. Selama jantungmu berdetak, ada harapan
57. Nyeri hanya bersifat sementara
58. Makanan larut malam berjalan bersama teman-temanmu
59. Suara hujan
60. Membaca kutipan yang kuat
61. Makan makanan favorit kamu
62. Bintang


63. Film yang bagus
64. Menatap awan dan menemukan gambar di dalamnya
65. Bertemu orang baru
66. Kamu memiliki banyak orang yang mencintai dan mendukungmu
67. Mampu mengatakan, "Aku berhasil"
68. Senyum asli
69. Waktu menyembuhkan sebagian besar luka
70. Sedang berada / menghadiri pernikahan seseorang
71. Orang-orang peduli denganmu; banyak dari mereka sebenarnya
72. Bernapas
73. Kucing
74. Kota
75. Mendengar cerita yang luar biasa
76. Bakatmu
77. Kamu akan mengecewakan orang yang mencintaimu dengan membiarkan penyakitmu menang
78. Perasaan sukacita / kebahagiaan murni
79. Bersatu kembali dengan teman / sekolah menengah / perguruan tinggimu
80. Tersenyum
81. Melihat orang lain tersenyum
82. Mengambil momen sempurna di kamera
83. Toko buku yang tenang / restoran kecil
84. Berenang di hari yang panas
85. Menjadi nyaman dengan selimut
86. Membantu orang lain
87. Menyaksikan orang yang kamu cintai menjadi sukses
88. Menjadi sukses sendiri
89. Bayi / anak kecil
90. Kisah cinta
91. Percakapan yang berlangsung sepanjang malam
92. Kamu akan bangga bahwa kamu terus hidup
93. Menceritakan kisah-kisah gila
94. Bau hujan
95. Kamu sudah sampai sejauh ini
96. Menari dalam hujan


97. Untuk membuktikan mereka semua salah
98. Untuk melihat kembali semua omong kosong yang kamu lalui
99.  Bertemu teman-teman internet dalam kehidupan nyata
100. Menertawakan gambar masa kecil

Kamis, 23 Juli 2020

Saat-saat MPLS Kala Itu

Aku nulis ini karna teringat akan memasuki dunia perkuliahan tahun sekarang yang kebetulan ada Corona. Setelah baca chat di grup maba jadi berpikir Ospek (orientasi studi dan pengenalan kampus) diadakan ato tidak, kalo ga ya apa ada ospek online ya kan ga mungkin.

Ospek online ini gimana ya? Apa baris-berbaris online? Kena marah online? Dikasih tugas sama kakak leting online? :'v

Ah entah harus bersyukur ato tidak 'syukuri apa yang adaa.. hidup adalah anugerah~' *ehmalahnyanyi~*✌🏼 kalo ospek ditiadakan. Ada yang bilang kalo tidak ada ospek, tidak ada pengalaman, perjuangan, dan kenangannya. Tapi ada juga yang senang ospek ga ada karna katanya ospek di indonesia itu buat maba jadi sulit karna ada dibentak juga tugas yang ga wajar. Ya dengar-dengar sih, ga bermaksud menggeneralisasikan juga✌🏽

Btw, ngomongin ospek pasti hampir sama lah ya dengan MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) wong maksudnya kegiatan pembuka untuk murid baru ato maba. Beda tempat sama jenjangnya saja lah.

Jadi flashback, saat SMP, di masa MPLS, di lingkungan sekolah begitu ramai dengan murid baru. Ya karna yang kami masuki ini Sekolah favorit, juga aulanya yang tidak terlalu luas jadi kayak lautan manusia, haha. Belum lagi ada kakak-kakak kelas dan beberapa guru.

Kebetulan MPLS itu di bulan puasa, jadi kami dibagi beberapa kelompok mungkin ada 8? Dan aku mendapat kelompok Ar-Rahman, ya kegiatannya cuma mengaji saja sih, berkah ramadan😍 eh tapi ada juga murid perempuan yang mengaku halangan jadi ga bisa ngaji, entah betul atau tidak dia wkwk:'v *suudzon, pasti ada aja.

Setelah ramadan itu baru kami latihan baris-berbaris di Lapangan Hiraq. Kakak² kelasnya ga gigit kok. Aku sudah lupa, udah 6 tahun yang lalu, lama juga:') sudah tua wkwk. Ntah apa-apa aja ya kegiatan saat itu. Skip, buat SMK saja ya.

Di SMK, manusianya masih bisa dihitung pake jari hehe. Karna Sekolah ini masih baru, juga letak yang strategis (baca:pedalaman), juga jurusannya yang mungkin kecewekan jadi murid SMP yang unyu-unyu baru lulus jadi berpikir buat masuk kesini.

Kebanyakan teman-temanku termasuk saya sendiri masuk ke sini karna disuruh ortu:') meski ga sepenuhnya ya moga dimudahkan aja lah.

Jadi saat MPLS, itu kami dibentuk kelompok sesuai nomor pendaftaran, maybe. Walo beda jurusan pun dicampur. Kami berkumpul di Aula Sekolah. Diberi arahan dan aturan tertulis oleh guru, diberi tahu asal muasal Sekolah dibangun juga guru yang memegang jabatan di Sekolah.

Setelah itu oleh kakak kelas kami diajak keliling Lab dan ruang-ruang lainnya di sekolah ini. Hari berikutnya juga ada lomba kayak Ranking 1, yel-yel, lomba pidato bahasa Inggris dan Indonesia.

Yang kusalut kala itu kekompakannya lho, asyik banget. Setelah menjalani 3 hari MPLS, besoknya kami memulai aktivitas belajar.

Selasa, 21 Juli 2020

Mbah-mbah & Kampungku

"Kamu enak bunga.. masih punya kakek sama nenek.. hm, kalo qu udah ga ada dua2nya. Cuma kenangannya yang diingat."

Perkataan dari seorang teman itu masih terngiang-ngiang di telingaku. Padahal dia bilang secara tidak langsung, melalui chat, tapi entah kenapa tetap aja ngena rasanya.

Kalo dipikir-pikir ya juga sih, dia benar, aku masih beruntung memiliki kakek & nenek seharusnya aku bersyukur, ya walo tinggal dari bapak, karena dari ibu udah ga ada, cuma pernah lihat fotonya.

Btw, kenalin kakek & nenek dari bapakku. Kami memanggil mereka dengan sebutan Mbah. Yups, mereka orang Jawa, lebih tepatnya di Kebumen, Jateng. Mereka ikut program transmigrasi yang diadakan pas zaman Pak Soeharto dulu. Jadilah di sini, pedalaman Aceh Utara, desa Cinta Makmur.

Jadi jangan heran, kalo kamu kesini, walo di Aceh, tapi penduduknya pake bahasa Jawa. Hingga punya keturunan & seiring berjalannya waktu, mereka pun tetap setia pake medok Jawa.

Kembali ke Mbah-mbah kami. Mbah-mbah punya 7 orang anak dan lebih 24 cucu mungkin? Ya slogan zaman dulu banyak anak banyak rezeki, kalo sekarang, banyak anak banyak ATM, wkwk bercanda sayang. Dan anak-anaknya mbah-mbahku ini tinggal terpisah semua ada yang di Sumut, Sumbar, Jakarta, tapi ada yang dekat juga beda kecamatan sama kota aja hehe. Makanya jarang banget lebaran ngumpul :') yang tinggal dari luar daerah itu.

Oh ya, keadaan di sekitar kampungku, di jalannya itu lho berbukit, berbatu. Dan kalo tengah malam gelap bisa dibilang kayak hutan belantara. Tapi di tengah kelamnya malam itu, penuh dengan taburan bintang. Hal yang paling kusukai saat memandangnya. Internet ga ada kecuali kalo kartunya Telkomsel 🤭 dan mungkin ga jauh dari rumah mbahku ada Warkop yang pasang WIFI, sehari Rp. 5000, ya walo sepuasnya tetap aja sayang duit :') dan Alhamdulillah di sini listriknya ada.

Mbah-mbahku pekerjaan sehari-harinya nderes (sayatin pohon karet) dulu pernah sih punya pohon Coklat tapi memang dah habis masanya kali ya, jadi buahnya ga ada lagi. Ada juga nanam pohon buah naga, rambutan, mangga, kelapa, pisang, macam² deh. Kalo sayur, ada cabai, pare, petai, kangkung, daun ubi, dsb.

Jujur aku ga terlalu akrab sama Mbah-mbahku, begitupun saudara-saudaraku yang lain. Tidak seperti teman-temanku yang kakek & neneknya bercerita tentang kisah terdahulu atau apa saja sampai dikenang. Tapi aku tetap bersyukur masih punya keduanya, mereka yang ramah selalu nyuruh cucu-cucunya mangan :'v

Ya, walo perjalanan ke kampung penuh perjuangan, aku menyukai masakan mbahku yang senang dengan makanan pedas dan alamnya yang masih asri, saat jenuh di kota yang kutempati adalah hal yang paling kurindukan.

Series India yang Keren

Halohaii guys, kali ini aku ingin sharing tentang ... Teett *sensor* ekwkw *maapkeun*✌🏼 nanti juga tau, jadi baca aja😁

Di sini ada ga di antara kalian yang suka dengan film Bollywood? Ya, film asal negara India yang identik dengan lagu dan tarian. Banyak yang bikin baper juga lho. Makanya ga heran peminatnya besar banget di dunia bahkan namanya pun hampir sama dengan Hollywood. Lha, bisa gitu😁

Film Bollywood kayak Bajrangi Bhaijaan, Bang-bang dan Baaghi 2 itu memang menarik. Tapi series Bollywood nya ga kalah keren lho. Sebut saja, Thapki cerita tentang gadis tergagap, 'namun matanya berbinar ketika berbicara tentang mimpinya.' -Bihaan, suami sang tokoh di film itu🤭 dan Anandhi yang menghapus pernikahan dini. 

Oh ya, sebelumnya dulu aku sama sekali ga tertarik dengan film India terlebih series nya. Cuma karna dulu pas SMP, TV udah rusak di rumah jadi nonton di tempat tetangga masih sodara juga si. Dan kebetulan tetangga nonton series India tak lain tak bukan Mahabharata wkwk. Ya walo ambigu sih ceritanya masa 1 perempuan suaminya 5 orang. Juga ada 100 anak di satu kerajaan. Tapi ya namanya juga sejarah mereka.

Aku ga tertarik karna kebanyakan mereka beragama hindu, jadi ya mereka nyembah dewanya. 'Aku kan bukan agama itu jadi untuk apa nonton gituan,' pikirku saat itu. Tapi, makin kesini karna ceritanya enak, jadi ambil baiknya buang buruknya aja.

Series saat itu termasuk Uttaran, nah ini yang terkenang banget dari intronya tung tara tung sampe dibikin memenya "Demi dewa" saking seringnya kata-kata itu diucapkan nenek yang lumanyan ngeselin. Jadi ingat alm. Wawak kami yang suka nonton itu:( juga sedih cuy Iccha tokoh utamanya meninggal.

Ada juga Yeh Hai Mohabbatein cerita tentang Raman Balla dan Ishita dengan seorang anak yang bernama Ruhi. Penuh konflik lah ya, khas film India. Yang menarik sih ini India yang daerahnya beda. Yang satu boleh makan daging dan pesta. Satunya lagi mementingkan makanan vegetarian dan adat.

Cerita tentang Jodha Akbar, nah ini tentang pernikahan meski beda keyakinan. Sang ratu Jodha menganut hindu sedangkan suaminya Jalaluddin Akbar beragama Islam. Namun kehidupan mereka tetap harmonis. Dan konon Taj Mahal saksi cinta mereka.

Ishq Subhanallah. Dari judulnya, kentara islami kan? Awalnya ku excited banget karena ini satu-satunya series tentang islam yang kutau. Tentang perbedaan perspektif tapi mereka bisa disatukan dalam pernikahan. Zara yang berpikiran modern dan Kabeer yang kuno. Meski sering cekcok tapi mereka saling jatuh cinta, tapi sayangnya sad ending guysT_T

Yeh Teri Galiyan, padahal pas mereka kecil, Shantanu dan Puchki sweet banget lho. Tapi ntah kenapa pas mereka gede ceritanya jadi mbulet:( ini cerita tentang 2 sahabat yang sedari kecil bersama, namun dipisahkan dan mereka bertemu 20 tahun kemudian. Awalnya latar tempat mereka tinggal di Pari Mahal.

Yang terakhir Meri Durga! Xixi, kesukaanku. Btw, dulu kupikir apaan filmnya India ga modern, takutnya banyak nyesek pula. Ya, karna pertama-tama udah diceritain keluarganya ga berada. Eh, btw biasanya walo keluarganya ga berada anaknya banyak yang sukses lho, aamiin kalo ini😊

Jadi, kalo waktu dah siang anteng deh di depan TV buat nonton ini. Ceritanya tentang anak perempuan yang walo kurang dalam nilai akademis, namun ia bisa menjadi pelari internasional, keren banget kan?

Durga tokoh yang pemberani, mandiri, ga cengeng, tegas dan kalo didzalimi ga diam aja. Duh, patuh ditiru. Makanya aku semangat banget pas nonton ini. Ga bakal nyesel lho! 

Oh ya, belakangan aku baru tau Durga anak adopsi, makanya bibi & sepupunya kurang suka sama dia kali ya. Tapi aku salut sama pak Yashpal yang menjadi sosok ayah untuk Durga mungkin itu ayah terbaik di dunia. Bahkan mamakku sampe nangis lho nengok poster filmnya, Durga yang dibonceng ayahnya di sepeda, mamak bilang pernah gitu juga dulu. Mungkin beliau mamakku itu terkenang kali ya :') btw, sampe nonton episode selanjutnya dong karna penasaran, ya walo skip doang di app Zya Live (eh ini bukan promo ya) :) 

Jumat, 17 Juli 2020

Saat-saat Wapra Dulu 2 (selesai)

Setelah itu, mereka memberi clue, kalo ada petunjuk yang tersembunyi, bisa dicari di lingkungan sekitar. Kami pun memasuki kelas orang wkwk bebas cuy, seneng banget berantakin semuanya✌🏼. Kami menemukan petunjuk itu di kolong meja, lemari, pot bunga, dan bagian pohon.

Setelah semua clue selesai. Kami berlari sampai ke ujung Sekolah. Di sana udah ada kakak-kakak pramuka lagi, mereka pun mencoret muka kami dengan tanah basah dekat toilet itu:')

Lalu kami diberi aba-aba untuk menaiki bukit sekolah. Setelah sampai, mereka menyuruh kami untuk menutup mata dan menyendokkan cairan ke mulut kami dan harus ditelan. Ya wajarlah, ada yang mual juga. Karna rasanya kayak anyir entah itu campuran telur, bawang, atau apa-.-

Lalu ada sebuah ember yang berisi cairan tanah liat, entah udah dicampur terasi jadinya kayak bau banget. Kami harus mencelupkan muka ke situ, oh my.

Setelah itu ada seperti genangan air yang bercampur tanah, kami diperintah tiarap sambil jalan di situ, di atasnya ada kayak susunan tali rafia yang ga boleh dikenai.

Setelah itu syukur selesai deh. Oh ya karna kebersamaan kami ga dibolehin ganti baju, harus tetap pake baju olahraga yang udah kotornya ga tau dibilang lagi. Kami pun membersihkan bagian luar baju luarnya saja yang bisa dibersihkan. Wkwk untung ga masuk angin, kalo kata orang terdahulu. Tapi, serius masuk angin itu gimana ya? Ada yang pernah ngerasain?🤭😂

Setelah itu, ada lomba membuat Kuwah pliek U dong, makanan khas Aceh. Ku ga kebagian jadi ga tau gimana rasanya, yang jelas kelas kami ga menang. Di samping penampilan yang ga begitu meyakinkan, ada yang bilang ntah kenapa rasanya hambar, wkwk.

Oh ya kusuka ada kakak Pramuka yang punya kulit sawo matang dan senyuman manis. Sambil memetik gitar ia menyanyikan lagu Lapang Dada-nya Sheila On Seven.

"Kau harus bisa.. bisa.. berlapang dada~
Kau harus bisa.. bisa.. ambil hikmahnya~"

Ya, karna kebetulan aku juga lagi euforia dengan lagu-lagu SO7 saat itu. Sayangnya kakak itu beda sekolah dengan kami, hiks😢

Setelah lomba membuat Kuwah Pliek U  Ada lomba memasukkan air ke dalam botol, kemudian mengoper tepung dengan tangan. Mendadak kayak acara 17-an, jajaja.

Karena lomba itu lah kelas kami menang. Setelah semuanya selesai ada sedikit kejutan kecil. Seorang kakak Pembina memarahi anak didiknya. Kakak pembina itu menampar seorang kakak laki-laki. Kami yakin, tamparan itu tidaklah main-main.

Ternyata, mereka melakukan itu untuk seorang murid baru perempuan. Jadi gini, nah jadi gitu :v *plak* eh 'j kidding say.

Jadi, kakak pembina itu bilang, "Kenapa kamu ngasih bunga itu ke adik kelas!? Kamu tau kan itu bunga l*nte (latar)!?"

Fyi, bunga dari rumput belulang itu lho, yang menempel di baju kita kalo kena dia. Sementara, teman kami itu, you know lah dia nangis.

Dan ada kakak pramuka lain yang rekam juga saat itu. Eh, tiba-tiba hayoo tiba-tiba apa coba? ✌🏼._.

"Happy birthday to you.. happy birthday to you.. happy birthday, happy birthday, happy birthday to you.."

Yups, ternyata teman kami yang dikasih bunga itu ultah, guys. Sontak kami pun tercengang bercampur heboh juga. Dan terjadilah aksi siram-siraman air terasi tadi, alhasil kami lari ga tentu arah buat menghindari. Kan ga lucu kalo kena cairan tu lagi.

Selepas itu, kami diberi aba-aba untuk berbaris lagi. Untuk yel-yel:

Bukan karna topinyaa ku jadi pramuka~
Bukan karna dasinyaa ku jadi pramuka~
Bukan karna bajunyaa ku jadi pramuka~
Tapi karna jiwanya~
Hoooo ... 8x

Siapa bilang kita tidak berani~
Mengguncangkan dunia dan samudera~
Belajar berlatih itu misi kami~
Baju coklat² kebanggan kami~
Hoooo ... 8x

Dan berakhirlah saat² Wapra ini, ditutup dengan ucapan kakak pembina. "Hati² dalam perjalanan pulang kalian.."

Kamis, 16 Juli 2020

Saat-saat Wapra Dulu

Pagi itu, setelah kurang lebih 2 pekan sebagai murid baru, saat belajar kelompok, tiba-tiba kami kedatangan kakak-kakak kelas dari Pramuka. Mereka ngasih tau kalo Sekolah akan mengadakan Wapra (wajib pramuka). Ya namanya juga wajib, jadi mesti diikuti.

Sebelum hari-H tentulah kami perlu latihan baris-berbaris terlebih dulu. Latihannya 1,5 jam setelah pulang sekolah, dari selasa sampe jum'at, maybe? Ku juga lupa.

Oh ya ada yel-yel pramuka yang diajarkan kayak:

Hai kamu duhai gadis ayu
Kenapa dulu kau bilang i love you kepadaku
Tapi sekarang kau diam membisu sayang
Setelah tahu apa profesiku *pramuka*

Memang benar kau tinggalkan aku *sayangku*
Setelah dapat pengganti yang baru *apalahu*
Memang uang pegang peranan penting sayang
Tapi cintaku lah *hey* yang teristimewa

Hehehehehehei hei cewek jaman sekarang rata-rata mata duitan
Hehehehehehei hei cowok jaman sekarang rata-rata mata keranjang

Tapi ntah kenapa saat itu aku & teman-temanku yang lain, rajin banget ikut latihannya. Karna takut, mungkin? Soalnya temenku yang laki-laki malah santai saja ga datang, ga disanksi.

Hingga tibalah saat Wapra, tanggal 27 Agustus 2017 hari jum'at ada pembukaan oleh Bu Kepsek.

Esoknya sabtu, kami dikasih nasi bungkus tapi harus dihabiskan. Kalo ga digertak nasinya mesti dikunyah, lepehin, terus dimakan-_- astaghfirullah nyebut.

Lalu lomba baris-berbaris. Kelas kami tidak menang, mungkin karna komandan barisan yang lagi sakit berpengaruh ke suaranya, u bayangin tu suara lagi melengking tinggi eh tiba-tiba kayak tikus terjepit:') :'v

Lusanya hari terakhir Wapra, yang ditunggu-tunggu dan paling berkesan. Diadakanlah hiking. Sangat pas untuk sekolah kami yang di ruang letaknya naik turun bukit.

Karna hari makin lama terasa panas. Regu pertama jika mau melakukan apa yang diminta mereka mulai duluan. Yang menyuruh bapak asal Surabaya kayak Anang katanya, yang sebenarnya berprofesi Tentara tapi ia dipanggil 'Kakak' karna jadi Komandan Acara.

Beberapa regu sudah jalan, setelah melakukan aba-aba dari si Instruksi. Saat kakak itu menyuruh nyanyi, ga ada satupun regu-regu lain yang mau. Adanya saling menunjuk, 'Nyanyi aja lah teros, biar cepat.' -..-

Terus kakak itu bertanya, "Siapa Presiden Indonesia yang tidak berasal dari Jawa?"
Seorang laki-laki menjawab, "B.J. Habibie."
'Waw pandenya.' batinku.
Regu dia pun jalan.

Kakak itu memberi clue. Katanya pas tahun 2004 beliau mengikuti ajang bernyanyi, ada juri yang beliau idolakan sekaligus mengecewakannya karna ia jadi dieliminasi. Entah bener ato ga cerita beliau:')

"Sebutkan nama penyanyi dari lagu yang kakak nyanyikan." Pintanya.
"Andaikan kau datang kembali~
Jawaban apa yang kan ku beri~"

Deg._., ku tau lagu ini dari sinetron Rindu Tiara di A*TV wkwk. Ini kan yang dimainkan Noah. Lumanyan banyak yang tunjuk tangan, termasuk aku tapi rata-rata jawaban mereka salah. Saat kubilang 'Noah' juga salah.

Oh ya, ku jadi ingat karna lagu itu kesukaan mamakku juga. Dulu pernah kucari di YT ternyata ada penyanyi perempuannya.

Lalu kubilang, "Ruth Sahanaya."

Kakak itu baru mempersilahkan regu kami jalan.

Setelah itu kami berbaris membentuk 2 shaf. Kakak-kakak pramuka pun berlagak galak. Mereka memoleskan cairan entah tinta ato cat hitam ke muka kami. Lalu, tes latihan baris-berbaris.

TBC🤭

Sambungannya

Selasa, 14 Juli 2020

Duh, Corona ... Pasti Ada Hikmahnya

Rasa-rasanya bosan aja ga sih dengan kasus Covid-19 (corona virus disease 2019) yang ga habis-habis? Berawal dari bulan maret, ini sudah mau hampir 5 bulan lho. Entah kapan ini berakhir. Aku juga ga tau mau senang, sedih ato apa yang jelas beraduk lah, karna ada kelebihan juga kekurangannya yang kurasakan. Sesekali mengaduh gapapa lah ya.

Karena keadaan Corona ini bersifat pandemi, jadi berdampak pada semuanya, kesehatan masyarakat dan ekonomi. Seumur-umur baru kali ini kurasakan keadaan bangsaku tidak stabil, dulu ada tapi ini lebih parah, maybe? Ga usah jauh-jauh ke luar negeri, di daerah kita saja banyak yang kena dampaknya.

Saat keluar rumah, harus memakai masker, mesti jaga jarak, juga ingat, cuci tangan. Saat memasuki suatu fasilitas pun diperiksa suhu tubuh. Nah, yang ini paling menimbulkan salah paham, ada yang takut karna kayak ditembak gitu:(, eh bukan jadian maksudnya:') ada juga yang karena keringat dingin jadi naikin suhu tubuhnya.

Jadi, akibat pandemi ini apa? Sekolah & sederajat, universitas & sederajat ditutup, rencana-rencana yang akan direalisasikan jadi dihapus dan acara terpaksa dibatalkan. Bahkan tempat ibadah pun ga boleh dipake buat ibadah.

Karena sekolah dan universitas ditutup jadilah media pembelajarannya melalui daring. Munculah istilah kayak kulon ato kuliah online. Biasanya guru ato dosen memberi tugas berupa pdf, powerpoint, dsb melalui aplikasi chat sejuta umat maybe, ialah WA. Atau pernah Zoom? Tapi dengar-dengar ga aman deh.

Juga muncul tagar #dirumahaja dan saat mendekati lebaran ada #janganmudikdulu. Tapi tagar itu ga bisa dipukul rata sih, ya kalo anak sultan boleh ngomong gitu wong dia duduk anteng di rumah duit ngalir terus. Bagi keluarga ekonomi menengah kebawah gimana mau di rumah aja, keluarga di rumah mau dikasih makan apa. Belum lagi kebutuhan yang lain.

Kalo tagar #janganmudikdulu aku setuju. Tapi ntah kenapa ga sedikit yang tertangkap pas mereka mau mudik. Entah apa alasannya, tapi posthink aja mungkin ada hal di desa yang ga didapat di kota pada saat itu, ato ada keperluan mendesak kayak keluarganya sakit. Seperti quotes unknow, 'Hukum tidak mengerti kenapa orang itu mencuri. Yang hukum tahu orang itu mencuri.'

Dampak corona ini bagiku, sebagai lulusan 2020 ya kayak di PHP-in aja gitu. Dan ini lebih sakit daripada ngerasa di PHP-in doi, serius. Katanya UKK kami dibatalkan, eh tiba² ada, ya karna sekolah sendiri sih. Tapi kami yang tadinya habis UN di bulan Maret langsung menyimpan semua buku pelajaran rapat-rapat, jadi mesti belajar lagi akhir Mei.

Tapi ya kelebihannya sertifikat yang didapat bisa buat teman yang akan melamar kerja.

Kalo daftar kuliah kelebihannya kalo saya, ga perlu ujian tulis lagi di tempat kampusnya, cuma kirim nilai rapor melalui pos dan ujikes mandiri itupun pake pdf. Ya jadi kayak dimudahkan.

Bersyukur lebih dalam, daerahku ga terlalu parah kasus coronanya. Aku tidak bisa membayangkan gimana dengan masyarakat yang tinggal di kota besar. Juga gimana lelahnya petugas medis menangani. Ya moga mereka yang sakit segera diberi kesembuhan. Pada akhirnya yang dibutuhkan ialah kesadaran sendiri untuk tidak keluar rumah kecuali saat benar-benar dibutuhkan.

Dan sekarang sampai juga di tahap new normal, ah melonjak naik dah kasusnya, moga setelah ini juga berakhir, seperti negara yang kasusnya udah ga ada, aamiin paling serius.

Hikmahnya ya mungkin Tuhan ingin menyadarkan kita hamba untuk kembali pada-Nya. Karna ya, mungkin kita udah terlalu jauh dari-Nya. Dengan makhluk sekecil virus corona yang bahkan tidak dapat dilihat dengan mata ini mengajarkan bahwa manusia itu tidak ada apa-apanya dibanding Dia, tidak patut untuk bersikap sombong.

Kita mesti rajin berolahraga dan menanamkan pola hidup sehat dari sekarang. Juga kita harus selalu menjaga kebersihan. 'Kebersihan setengah dari iman.' 'Allah itu indah dan menyukai keindahan.'

Selasa, 07 Juli 2020

Meski Perlahan Terlupakan, Terima Kasih Sudah Mewarnai Hari-hariku.

Gimana sih cara kalian buat mengenang masa yang udah lampau? Yang kita udah lupa, tapi saat kita membaca atau melihatnya jadi teringat. Caranya dengan catatan di HP kah? Curhat di medsos? Atau nulis di diary 'asli'?

Memang sih, mengenang hal itu ga sepenuhnya bikin kita bahagia, atau buat bersedih. Tapi, bukankah sesekali kita melihat ke belakang, untuk bercermin, syukur-syukur bisa memperbaiki kesalahan yang lalu untuk melangkah ke depan.

Manusia itu unik, tapi juga tidak ada yang sempurna, hidup untuk berproses dengan pilihan masing-masing, di samping itu semua sudah diatur, dengan risiko, harapnya menjadi lebih baik sampai tiada.

Karna saya ingin menghargai proses itu, jadinya dengan cara menulis diary, hehe. Ini penting banget buatku, selain jadi ingat tentang pengalaman terdahulu, juga bisa mencurahkan hobi. Dan yang terpenting menambah rasa syukur, alhamdulilah masih diberi helaan nafas sampai saat ini :)


Penampakan diary, ini dulu harganya lebih kurang 20 ribuan lah. Ukurannya segenggaman tangan. Warna pink khas ceue banget kan:') kartunnya Sofia, btw ada yang pernah nonton ga?

Dan berikut beberapa isinya, yang singkat saja;

Kertasnya warna pink. Sudah kurang dari 5 tahun yang lalu, ini saat SMP. Aamiin-kan do'anya untuk kita semua guys, hehe.

Jadi dulu tu ada balai yang seolah jadi saksi bisu hidup kami di sana. Gimana ga, dari kelompok A (Qur'an kecil), B (Qur'an besar) dan C (kitab Arab). Indah banget kala itu, shalat maghrib berjamaah, piket selepas selesai ngaji, muadarah (latihan pidato) dan maulid nabi. Pas kecil (SD) ga lupa jajan dunk apalagi ada uang saku, cuss~ kami beli es gabus yang enak sekali cuma gopek, kerupuk mie, bahkan lotre:v

Memang saat² terakhir ngaji di situ udah berkurang santri²nya. Mungkin karna mereka udah beranjak dewasa dan ada kesibukan masing-masing. Nah kan, curcoll :)

Syukur banget bisa melalui itu:) hm, bau² masih normal.


Nah tu tau kok, hehe. Emang si, lebih mudah ngomong daripada melakukannya *plak


Apa yang kamu lakukan saat jamkos?

Ngakak bet wkwk kalo ingat itu. Ya hikmahnya, jan ucap kata² kasar dan ga boleh maen nyiram² orang juga😅😂



Seriously, kalian pernah digituin ga si? Itu pelajaran olahraga. Kalo diingat sekarang ko mau-maunya disuruh begitu wkwk. Tapi gapapa lah sebagai anak yang rajin dan patuh terhadap guru:')