Kamis, 13 Februari 2025

23

Today, exactly 23 years ago, I was born. Of course, that is not a short period of time—so much has happened over the years. But somehow, it still feels like just yesterday when I chose the Yellow Ranger, watched Barbie and Dora DVDs, read Iqra, feared the story of a disobedient child cursed into a stingray, bought syrup for Rp 500, played Tenchu 3 on PlayStation, learned to make bags from paracord, edited videos with VideoScribe, and felt homesick while living in a dormitory. Those times have passed and can never return, just like the hands of a clock that never turn backward or a broken mirror that can never be whole again.

Honestly, I am still trying to understand how the world works. People come and go, lessons are learned from mistakes, and memories fade—though some leave lasting marks.

Life is not as simple as when I used to imagine as a child:" It must be nice to be an adult—no one telling you what to do, no restrictions, having your own money, and being able to do anything." But as I grow older and enter this phase, I realize everything is much more complex. We are constantly faced with responsibilities and risks. Sometimes, I wonder why I exist in a world that is so chaotic because of human actions.
However, I believe that divine destiny is always the best, and in that belief, hope grows. When Allah has created the world and the universe along with everything in it, then He will surely take care of it. In my view, life should be allowed to flow as it is, and this temporary existence should serve a purpose. I trust that He loves all His servants unconditionally, without expecting anything in return.

Thank you for reading ♡

Bunga, December 18 2024.

60 (+1 bonus) Alasan Ingin Menjadi ATLM :)

Bismillah, berikut beberapa alasan dari pengalaman saya.

1. Suka bekerja di belakang layar

2. Jurusannya langka, suka yang langka. Biar mudah dapet kerja, pikirku

3. Ingin membahagiakan atau membanggakan orangtua

4. Nggak banyak habiskan waktu, biaya, tenaga, pikiran, yang sulitnya kayak dokter

5. Biayanya nggak semahal dokter

6. Ingin dan suka membantu pasien

7. Karena itu juga merupakan cita-citaku:)

8. Supaya nggak diremehkan orang

9. Ingin menjadi orang yang bermanfaat

10. Ingin bekerja sebagai ibadah

11. Ingin menjadi 'orang'

12. Mencari tanda-tanda kebesaran-Nya dalam ilmunya

13. Suka profesi ATLM

14. Ingin jadi anak merantau seperti orang-orang, rasanya mandiri kayak gimana sih

15. Ingin ke ibukota provinsiku, belum pernah soalnyaT_T jurusannya cuma ada di sana

16. Supaya bisa tinggal di asrama juga, ingin merasakan

17. Belajar yang nggak bisa supaya bisa, aamiin

18. Melihat tanda-tanda ciptaan karena kebesaran-Nya dari sampel-sampel itu

19. Praktiknya di laboratorium, meskipun terkadang kedap matahari, tapi tempatnya adem

20. Nggak langsung selalu menghadapi pasien, soalnya saya kayak parno sendiri melihat kateter, menjahit luka yang dilakukan perawat

21. Memperbaiki kesalahanku yang dulu nggak berani pegang alat

22. Bekerja dengan alat-alat canggih

23. Bereksperimen mengerjakan berbagai pemeriksaan seperti karbohidrat, protein, kalsium, dls di lab kampus

24. Suka saja ketika pekerjaan kita jarang diketahui orang (merasa langka), meski sering dipanggil dokter, perawat, bidan, apoteker, dls

25. Bisa bertemu dosen yang banyak ilmunya dan baik dalam membimbing kami

26. Bisa bertemu orang baik di kampus baik kakak, teman, maupun adik leting

27. Bisa menulis laporan praktikum yang bejibun

28. Bisa mempresentasikan tugas di kampus

29. Bisa melakukan pemeriksaan dan melihat bentuk bakteri, cacing, parasit, jamur, virus, semen, dls

30. PKL di RSUDZA Banda Aceh menjadi pengalaman yang tak terlupakan

31. PKL di RSUPHAM Medan juga memperoleh banyak ilmu

32. Melihat pemeriksaan di lab patologi anatomi menjadi simpati dengan pasien yang mengalami tumor dan kanker

33. Membantu kaka petugas lab melayani pasien, baik di administrasi maupun di labnya langsung

34. Tidak menyangka mengalami pertemuan dengan seorang kaka lab waktu saya prakerin dulu dengan aku PKL, beliau orang yang sama, syukur kami berumur panjang

35. Bisa PKKM di puskesmas, jadi tahu ruangan di sana dan kegiatan petugasnya apa saja

36. Terjun ke masyarakat saat PKKM (Praktik Pembangunan Kesehatan Masyarakat), bertemu anak SD yang lucu dan polos, saya baru tahu ada sekolah sejauh itu (pedalaman) di tengah hiruk pikuk kota Lhokseumawe

37. Melakukan penelitian tugas akhir di puskesmas

38. Bisa KKL di Aceh Tengah, tempat yang indah. Membawa nama kampus Poltekkes

39. Bertemu dengan teman baru saat KKL meski tidak tahu apakah bisa bertemu dengan mereka lagi nanti

40. Bisa mengambil darah pasien dengan menggunakan spuit, vakutainer dan mendapatkan pelajaran berharga

41. Mengikuti kaka lab ke ruangan dan membuatku menyadari banyak orang sakit yang berjuang bertahan hidup

42. Menyadari biaya lab dan RS itu mahal sekali

43. Melihat banyaknya alat canggih dan menganggap hebat orang luar negeri yang menciptakannya, berpikir seharusnya negeri kita juga bisa

44. Melihat banyak orang hebat, khususnya koas, seharusnya menjadi semangat belajar dan terinspirasi dari mereka

45. Mengambil darah pasien bukan untuk menyakiti tapi mengobati

46. Melaporkan nilai kritis hasil lab pasien ke dokter, menjadi ngeri dengan kesulitan yang dialami pasien

47. Menjadi lebih teliti dan cekatan

48. Bekerja sama dengan bidang lain di RS, seperti IGD, farmasi, administrasi, poliknik, rawat inap dls untuk lancarnya pelayanan terhadap pasien

49. Laboratorium sebagai awal dari pelayanan kesehatan, kalau salah hasil lab, dokter salah menentukan diagnosis penyakit, farmasi salah kasih obat, bisa fatal buat penyembuhan pasien

50. Bertemu dengan rekan RS yang mau berbagi ilmu

51. Mendengar cerita pasien tentang pengalamannya saat menginap di RS

52. Mendapat senyum dari rekan RS atau sekedar disapa saja sudah cukup buat menjalani hari di RS

53. Pulang dari shift malam yang panjang melihat kehidupan seluk beluk masyarakat di pagi hari

54. Menjadi lebih sabar dan memahami karena orang tua yang frustasi saat anaknya ga dapat darah dalam sekali tusuk padahal bukan kita mau tapi kondisi pasien yang berbeda

55. Saat berhasil ambil darah anak kecil atau orang dewasa yang venanya sulit itu sesuatu banget deh

56. Mendapatkan ucapan terima kasih dari pasien setelah kita melayani mereka itu rasanya sudah senang

57. Pernah mendapat ucapan semangat dan acupan jempol dari pasien bapak saat saya tidak berhasil mengambil darahnya

58. Pernah mendapat ucapan "Alhamdulillah, dapat ya" dari pasien saat berhasil ambil darah anaknya

59. Mendengar orang tua pasien anaknya menyuruh membaca surah alfatihah sambil diambil darahnya untuk menghilangkan rasa stres. Jadi salut dengan anak salehah

60. Melihat pasien anak yang berjuang dengan hidupnya meski kondisinya kritis, rapi mereka tetap berusaha bertahan

61 (Bonus). Mengetahui meskipun merupakan sisa ekresi yang kita pikir tidak bermanfaat bahwa tidak ada yang sia-sia di dunia ini. Sampel dari sputum, feses, urine, dls bahkan bisa menegakkan diagnosis penyakit

Sekian, terima kasih <3

Sabtu, 08 Februari 2025

100 Tanda Kamu Sudah Dewasa

1. Baju-bajumu sudah kekecilan

2. Kamu masak-masakan buat benaran dimakan bukan main-main

3. Kamu terpikir belajar make up

4. Keponakan atau adik sepupumu sudah tumbuh besar

5. Kartu gambar sudah kecil di genggamanmu

6. Kamu capek tapi yang penting tugasmu selesai

7. Uang jajanmu bertambah atau ga punya uang jajan sama sekali

8. Kamu ga jajan sembarangan lagi karena berpikir tentang kesehatan

9. Kamu ingin belajar bahasa asing untuk jangka panjang

10. Orangtuamu makin menua

11. Kamu mulai berpikir tentang masa depan

12. Kamu lebih suka berjalan kaki kalau memungkinkan

13. Kamu ga peduli tentang anggapan orang pada dirimu

14. Kamu melakukan apa yang kamu suka dengan sungguh-sungguh

15. Kamu benci gosip

16. Kamu punya banyak hobi

17. Kamu ingin menguasai skill tertentu seperti merajut atau menyulam

18. Terkadang kamu merasa kesepian di malam hari atau di tengah keramaian

19. Kamu berpikir mungkin suatu saat hari ini akan menjadi momen penting

20. Kamu bertanya-tanya apakah selama ini kamu sudah menjadi sebaik-baiknya manfaat

21. Kamu menyesali yang sudah terjadi tapi kamu bersyukur punya hari ini untuk diperbaiki

22. Kamu butuh banyak nasehat

23. Kamu tahu orang tua selalu ingin yang terbaik untuk anaknya

24. Kamu merasa menangis terkadang tidak menyelesaikan apa-apa

25. Kamu merasa kurang ilmu dan perlu belajar

26. Kamu harus banyak membaca

27. Kamu lebih suka menjadi pengamat

28. Kamu harus membantu orang yang membutuhkan

29. Kamu khawatir tentang orang yang kamu sayangi terluka

30. Kamu ga masalah punya sedikit teman

31. Kamu belajar untuk terus percaya diri

32. Tanpa diduga, terkadang kamu bisa menjadi lebih berani

33. Kamu berpikir ga ada gunanya memaki

34. Kamu harus sering minum air putih

35. Kamu harus makan buah dan sayur

36. Kamu ga putus asa tentang pasangan

37. Kamu berpikir tentang cita

38. Perlahan kamu mendapatkan barang yang kamu mau setelah sabar menunggu

39. Orang tua tidak lagi memarahimu

40. Kamu punya keputusan sendiri

41. Kamu memanggil anak kecil dan senang saat mereka me-noticemu

42. Kamu sangat suka kucing dan terhibur karena tingkahnya

43. Kamu suka basah karena air hujan

44. Suara hujan menenangkanmu

45. Kamu menyukai membaca Al-Qur'an dan terjemahannya

46. Kamu merasa sudah banyak meninggalkan masa lalu

47. Kamu ingin memeluk dirimu di masa lalu dan orang-orang yang kamu cintai

48. Kamu ga menghakimi sembarangan orang

49. Kamu ingin mengetahui apa yang orang-orang pikirkan dan rasakan

50. Kamu ingin punya banyak karya setelah sering jadi penikmat

51. Terkadang kamu lebih banyak diam

52. Terkadang juga kamu harus lebih berbicara

53. Kamu tidak mau menambah jumlah angka pengangguran

54. Kamu menyapa orang yang belum pernah kamu kenal

55. Kamu berbincang kecil dengan orang yang kamu kamu temui

56. Kamu mencoba berempati dengan siapapun itu, baik manusia maupun hewan

57. Kamu mulai menekuni hobimu

58. Kamu bermain permainan yang kamu mainkan dulu tapi momennya sudah beda

59. Kamu lebih memperhatikan tentang penampilan karena itu menguntungkan

60. Buku adalah teman baikmu

61. Kamu berencana ingin liburan tapi tidak ada dana

62. Kamu ingin banyak belajar apapun itu

63. Kamu mencari komunitas kajian untuk akhirat

64. Kamu punya beberapa teman online dan sering larut obrolan dengan mereka

65. Kamu mencoba glow up

66. Kamu pengin pakai behel untuk punya senyum yang indah

67. Kamu bisa beli barang yang waktu kecil nggak bisa dibeli

68. Kamu bisa memberi orang tuamu hadiah dengan uang hasil tabungan dan gajimu

69. Kamu membawa oleh-oleh selepas pulang dari pekerjaan

70. Kamu sering kemana-mana sendirian

71. Kamu menyadari people come, people go

72. Kamu harus banyak melakukan perubahan dan sekeras itu mengusahakannya

73. Teman-temanmu perlahan menghilang karena fokus dengan hidup mereka masing-masing

74. Kamu lebih banyak mendengarkan

75. Terkadang kamu lebih memilih pakai topeng, tidak apa-apa untuk berpura-pura baik-baik saja 

76. Terkadang, kamu suka melamun

77. Kamu baru menyadari gaji di dunia orang dewasa itu jujur aja ga seberapa, tapi kamu bersyukur punya pekerjaan

78. Kamu berpikir mencari sampingan untuk menambah penghasilan

79. Kamu belanja dengan mempertimbangkan kebutuhan daripada keinginan

80. Kamu menyadari, semua orang ada masanya dan semua masa ada orangnya

81. Kamu tidak suka berdebat hal yang tidak perlu

82. Kamu hanya mengiyakan saja dengan kata-kata petinggi yang ga bisa dibantah

83. Kamu berpikir fokus pendidikan, karir atau cinta

84. Kamu merasa sudah tidak punya banyak waktu untuk bermain seperti saat masih sekolah dulu, bahkan kamu tidak bisa membelinya

85. Kamu ingin bertemu dengan orang yang serius untuk berkomitmen

86. Kamu menjadi lebih reflektif

87. Kamu tidak membutuhkan validasi orang lain

88. Kamu suka menganalisis karakter manusia untuk mencoba memahami meskipun kompleks

89. Kamu mempertanyakan segala hal karena kamu menyadari semua ada alasannya

90. Terkadang, kamu jadi overthinking 

91. Terkadang, kamu ingin pergi ke tempat yang asing tanpa dikenali siapa-siapa

92. Kamu mengalami kegagalan tapi menganggapnya sebagai batu loncatan

93. Kamu menyadari, dirimu bukan siapa-siapa

94. Kamu suka menghabiskan waktu dengan orang yang lebih tua, banyak yang bisa dipelajari dari kisah mereka

95. Kamu mendapat masalah dan mengambil pelajarannya 

96. Kamu suka membuat jurnal

97. Kamu suka mengabadikan momen, entah itu dengan kamera atau tulisan karena suatu saat semua akan menjadi kenangan

98. Kamu mempersiapkan bekal untuk menghadapi kematian

99. Kamu menyadari tidak bisa menyenangkan semua orang

100. Kamu berterima kasih untuk dirimu sendiri karena sudah bertahan sejauh ini.