Pagi ini, aku berniat ziarah ke kuburan, sendirian ... setelah pulang dari shift malam. Biasanya ziarah dilakukan sehari sebelum bulan ramadan dan saat hari raya idul fitri. Biasanya juga aku pergi ziarah dengan ibuku, tapi kali ini tidak karena beliau tengah sakit, susah buat jalan. Apalagi jalan ke kuburan-kuburan saudara yang dituju, sudah sangat sempit sekali. Seharusnya kemarin sih aku ke sini, tapi cuacanya kurang mendukung. Lagipula, ntar malamnya aku ada shift jadi pengin beberes untuk itu. Mau ajak adik juga dia lagi haid. Yeah, memang ga ada niat sih.
Akhirnya, kesampaian di hari ini. Saat sampai, suasana tampak sepi. Hanya ada satu-dua orang yang ziarah. Dari kejauhan ada ibu-ibu yang menawarkan air berisi taburan bunga. Aku menerima satu ember kecil darinya, tentu saja tidak cukup. Aku berinisiatif mengambil serupa satunya lagi. Saat aku sudah di kuburan yang dituju, datang beberapa orang buat membantuku membersihkan kuburan. Seorang pria, wanita, dan anak laki-laki. Mereka dengan sigap membersihkan kuburan-kuburan yang berjumlah enam itu. Menyingkirkan dedaunan kering, tumbuhan belukar, bahkan banyak ranting kayu yang menimpa sebuah kuburan. Seorang wanita dengan anak laki-laki itu keluar dari perkarangan kuburan, anak laki-laki itu bahkan bilang ke aku, "Kak, sebentar ya." Aku hanya mengangguk. Seorang pria yang tadi bilang ke aku, "Mereka kemana?" Aku hanya menjawab, "Nggak tahu."
Beberapa saat kemudian, mereka, wanita dan anak laki-laki itu kembali membawa dua ember berisi air bunga. Aku tanya ke wanita itu, "Kak ini berapa?" "10.000. Agak besar kan embernya." Jawabnya. Kuperhatikan memang benar sih. Terus datang dua anak kecil perempuan saat kuburannya sudah bersih tapi dia tetap masih kayak pengin bantu bersihkan juga. Jadi, dia hanya menyingkirkan sisa dedaunan kecil dan kering itu. Aku memberi uang sebagai balas budi karena bantuan mereka. Di sini aku bingung, juga sudah lupa, memberinya saat sebelum atau sesudah aku menyiram air bunganya ke kuburan ya(?) Intinya, setelah aku kasih ke mereka. Seorang pria dan wanita itu mempertanyakan, kenapa dua anak kecil perempuan yang baru datang itu juga kukasih. Aku tahu niat mereka baik, jujur dan adil. Kata mereka, aku kayak kebanyakan kasih ke dua anak kecil perempuan itu. Ah, aku tahu itu. Tapi aku kayak ga enak kalau ga kasih apa-apa ke mereka, kalau mereka pulang dengan tangan kosong. Meski itu bukan kewajibanku buat menyenangkan mereka, meski aku bisa ga memberi apa-apa ke mereka dengan berkata yang baik-baik. Sampai akhirnya aku sadar kalau uangku makin sedikit. Kalau soal uang, aku ga kekurangan, alhamdulillah tapi ga berlebihan juga. Aku sendiri masih perlu menabung untuk mencukupi kebutuhanku. Penghasilanku dari pekerjaan dan masih dikasih uang jajan dari bapak.
Kata mereka ga boleh kayak gitu, aku menyetujuinya. Lalu, aku berdo'a. Tidak banyak, hanya alfatihah dan tiga kul. Sebenarnya mau baca surat yasin, tapi keburu hujan. Wanita tadi juga mengingatkanku soal cuaca yang tiba-tiba tidak bersahabat. Aku membayar air bunga dalam dua ember kecil punya ibu tadi. Tapi katanya satu Rp.10.000 padahal embernya kecil tapi salahku juga sih yang ga nanya dulu harganya.
Dalam perjalanan pulang, aku mikir. Ah, baru ziarah doang sudah habis uang Rp.80.000 hehe. Ya sudah jadi pelajaran saja buatku, mesti berhati-hati lagi saat akan mengeluarkan uang. Seharusnya, sekitar Rp.50.000 saja. Ya sudah, anggap saja sedekah ke mereka. Yang penting, niat baikku buat berziarah sudah terlaksana meski ada yang ga sesuai ekspektasi. Oh ya, sembari menyiram air bunga pada kuburan-kuburan tadi sebanyak tiga kali dalam hati berdo'a juga.
أَللَّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا المَاءَ بَرْدًا وَسَلَامًا فِي قَبْرِهِهَا وَاسْقِ تَرَاهُ / هَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Artinya: "Ya Allah jadikanlah air ini sebagai pendingin dan keselamatan di dalam kuburnya dan tuangkanlah rahmat di dalam kuburnya dengan rahmatMu wahai Yang Pengasih dari Yang Pengasih."
Dan saat memasuki kuburan tadi juga tak lupa berdo'a.
Abu Hurairah RA berkata, "Rasulullah jika berjalan melalui pemakaman, beliau mengucapkan,
السَّلامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ كَانَ رَسُولُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّالِحَاتِ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحِقُوْنَ
Artinya: "Semoga kesejahteraan dilimpahkan atas kamu, hai para ahli kubur yang beriman laki-laki dan wanita, yang Islam laki-laki dan wanita, dan yang saleh laki-laki dan wanita. Sesungguhnya kami jika dikehendaki oleh Allah akan menyusul kamu."