Sabtu, 15 Agustus 2020

Selamat Hari Pramuka!

Selamat hari Pramuka! Salam Pramuka! Yuhu ekstrakurikuler sejuta murid selain OSIS, PMR, dan Rohis yang bisa dijadikan ajang pamer buat gebetan atau kakak kelas di Sekolah, haha. Eh tapi sebenarnya tidak sesempit itu, banyak juga lho mereka yang mengikuti Pramuka karena panggilan jiwanya.

Eskul atau organisasi Pramuka ini singkatan dari Praja Muda Karana dan memiliki arti Jiwa Muda yang Suka Bekarya. Sebelum singkatannya ditetapkan, oleh Sultan Hamengkubuwono IX kata Pramuka diambil dari 'Poromuko' yang artinya pasukan terdepan dalam perang. Keren banget ya! Oleh karena itu menurut Permendikbud no. 63 tahun 2014 diberlakukan Wapra.

Di dunia sendiri, gerakan pramuka ini didirikan oleh Baden Powell yang juga berprofesi letnan Tentara. Hingga gerakan kepanduan yang dibuat oleh bapak pramuka dunia itu tiba di sejarah Indonesia pada masa Hindia Belanda.

Omong-omong aku pernah mengikuti eskul pramuka dengan niat yang setengah-setengah, hingga saat badai menghadang langsung membuatku pupus. Aku mengikuti itu dengan alasan ingin berpetualang, yang sebenarnya ialah ingin menolong diriku sendiri (menguatkan mental) dan aku gagal. 

Tapi alasan ku buat-buat yang tidak 100% itu mendapat tepukan meriah dari hadirin waktu itu. Entah mereka setuju dengan yang kukatakan atau hanya menghargaiku. Yang jelas aku salut dengan kakak-kakak pelatih kami, mereka tetap bertanggungjawab dengan tugasnya, ikhlas tanpa dibayar sepeser pun. Kami lelah pun, mereka lebih lelah.

Flasback saat itu, hal-hal yang kulakukan sepulang sekolah sebelum mengikuti eskul pramuka, aku tiduran saja di lantai kelas. Ya, sudah mengganti baju dan memakai jilbab warna netral (hitam). Terkadang juga mengambil selfie. Lalu, aku pergi dengan temanku untuk membeli secangkir es kelapa muda dan mie goreng untuk makan siang.

Setelah itu, kami dilatih baris-berbaris dan keliling lapangan sekolah. Dan hari-hari hujan di kelas pun kami menghafal Dasa Dharma, dengan gertakan kalau belum bisa ga boleh pulang:v Dan saat pulang pun aku belum mahir tepatnya takut untuk mengendarai motor. Syukur, ibuku yang menjemputku. Lalu kami pun makan bakso di tempat dekat sekolahku. Ah, terlalu indah Tuhan untuk dilupakan. Entah, kenapa aku tak mensyukuri hal-hal seperti itu dulu. Eh curcol.

Oh ya, ada juga kakak baik hati kesukaanku. Mau mengajariku yang entah kenapa ga bisa-bisa buat tali pangkal:( padahal yang lainnya mudah. Mungkin karena aku ga hadir sebelumnya. Entah aku yang wajar atau ia, masalahnya itu selalu sabar, kayak sempurna, seperti bintang. Ah aku berlebihan ya?

Juga kakak pembina pramuka yang ulang tahun. Berani-beraninya kami mengerjai ia yang lebih tua, lau berlari kesana kesini menghindari kejaran ia. Hahaha aku salut sama beliau yang pengalamannya dan latihannya udah banyak. Bahkan pernah ke pantai Losari di Makassar jadi iri ga? Wkwk, kalau aku ga tapi semuanya berubah pas dia yang kutau tinggal di Sulawesi juga. 

Tapi aku ga bisa bertahan di eskul itu, entah karena ga pintar berbaur ato lingkungan yang udah ga cocok lagi. Temanku udah keluar, banyak dari mereka sih sebenarnya. Ya, kelihatan memang mana yang niat kuat bakal bertahan akhirnya, tidak seperti pas awal-awal aja banyak banget yang mau daftar.

Pramuka di 61 tahun usiamu, harapnya jaya selalu!

2 komentar: