Senin, 04 September 2023

Berteman Dengan Lawan Jenis, Apakah Bisa?

Menurutmu, bisakah seorang laki-laki berteman dengan lawan jenisnya yaitu perempuan? Well, pasti ada yang menjawab ‘bisa’ atau ‘tidak’ dengan berbagai alasan. Seseorang yang bisa berkata, “Aku lumanyan sering berteman dengan lawan jenis dan berakhirnya beda-beda. Ada yang pada akhirnya bikin aku kecewa (karena dia ga bisa jaga omongannya), ada yang lost contact gitu aja, ada yang masih komunikasi tapi jarang-jarang, cuma kalau ada keperluan saja. Nah, ada juga yang bisa sama-sama pegang prinsip satu sama lain yaitu pure temanan tanpa melibatkan perasaan, tapi tetap dekat, sampai akhirnya dia menikah. Dan, setelah dia menikah kita sudah nggak meneruskan lagi kedekatannya, cuma sekedar nanya kabar sekali dua kali. Kalau bisa tuh ya kayak yang terakhir itu, bisa dekat tapi tetap jaga perasaan, sampai masing-masing menikah dengan orang pilihannya. Setelah itu, cuma sekedarnya aja nanya kabar.”

"Aku akan bilang, 'Jangan berharap sama aku nanti takut kamu kecewa' jadi hal itu akan membuat gap antara aku dan dia, biar dia nggak berharap ke aku. Menurutku, kalau kamu mau berteman dengan lawan jenis, dari awal kamu harus ngerti konsekuensinya. Kamu pasti nyaman dalam pertemanan tersebut, nah setelah nyaman itu kamu harus sadar diri juga bahwa ga boleh berharap dalam pertemanan, maksudnya berharap yaitu dalam hal perasaan. Kalau temanan ya pure temanan aja, ga usah tuh baper-baperan, kalau sudah sampai perasaan bisa jadi itulah yang bikin kamu sakit hati ke depannya."

"Soalnya, kalau temanan melibatkan perasaan tuh kedepannya jadi ga enak tahu, jadi awkward gitu lho, malah kayak pacaran jatuhnya."

Tapi, sebaliknya banyak juga yang mengatakan tidak bisa,

A: "Laki-laki dan perempuan ga bisa berteman kecuali mereka aktor atau aktris yang hebat."

B. "Laki-laki dan perempuan ga bisa berteman, pasti salah satunya menyimpan rasa atau pernah punya rasa yang telah pudar."

C. "Sepertinya, laki-laki dan perempuan baru bisa berteman jika-atau mungkin harus kutulis JIKA sekolah/kuliah di tempat yang sama, atau kerja di kantor/perusahaan yang sama. Di luar itu, laki-laki dan perempuan memang sulit menjalin pertemanan. Setidaknya, itulah yang kualami." -Hoeda Manis

Orang-orang berkata, "kalau secircle 5-7 orang teman cewek cowok sefrekuensi mungkin, kalau cuma berdua tidak." dan "Mereka bisa tapi tapi sering kali mereka falling into the other, nah di setiap ini mereka milih mau gas-in perasaan, denial atau mendam. As you know, bestie sesama gender dengan beda gender punya aturannya sendiri, ga bisa lo nyamain share ke bestie cewe sama cowo."

Menurut penelitian, laki-laki cenderung memiliki ketertarikan atau perasaan suka kepada teman perempuannya daripada sebaliknya. Laki-laki juga cenderung mengira teman perempuannya memiliki perasaan yang sama atau tertarik pada mereka, diandingkan sekedar teman saja. Kepercayaan yang jelas-jelas salah arah.

Kata orang-orang terkenal,

"Secara tidak sadar, sejak awal kita mencari teman yang menarik, yang artinya perasaan romantis kemungkinan besar akan tumbuh karena memang sudah ada sesuatu di dalam diri teman kita yang menurut kita menarik."

"Lelaki dan perempuan bisa jadi teman. Tapi di satu titik, mereka akan jatuh cinta pada satu sama lain. Mungkin sementara, mungkin di waktu yang tidak tepat, mungkin terlambat, atau mungkin selamanya."

Kata mereka yang religius,

A: "Jangan, nanti jadi fitnah ke depannya, kita ga tahu di titik mana kita lengah akan tipu daya syaitan … jadi keep on the right track aja pergaulannya, meskipun ramai-ramai, tetap aja jatuhnya ikhtilath."

B. "Aku dulu juga punya harapan kayak gitu. Tapi diajarin sama temanku kalau kita benar-benar mau berpegang sama aturan agama ga sebaiknya akrab dengan lawan jenis, aku akhirnya sadar kalau chat lawan jenis untuk hal-hal yang urgent aja."

C. "Bila pertemanan adalah bentuk hubungan dengan sebatas kenal, berbicara bila diperlukan saja, maka tidak bermasalah. Jadi masalahnya, bukan pada pertemanannya, tapi cara bertemannya. Apakah cara berteman anda melewati batas syariat atau tidak. Ya seperlunya saja. Begitu baginda Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabiyah yang bertanya kepada Nabi Ketika ada persoalan atau hajat."

Menurutku sendiri, terus terang aku ga bisa berteman terlalu akrab dengan lawan jenis apalagi sering atau terlalu lama berkomunikasi meskipun secara tidak langsung dan sesuai kriteria pula. Bagaimana menurutmu? Apakah bisa tidak punya rasa dengan teman lawan jenis karena sudah menganggapnya sebagai saudara/i atau sebaliknya justru bersikap tidak ramah dan ga menyimpan kontak mereka untuk menjaga benteng hati? Cielah.

Dikutip dari berbagai sumber.

Gambar sebagai pemanis.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar